Print this page

Dishubkominfo: Trans Anggrek Solusi Tepat atasi Kemacetan

Dishubkominfo: Trans Anggrek Solusi Tepat atasi Kemacetan

Detaktangsel.com PAMULANG - Pengoperasian Bus Trans Anggrek Circle Line sejak Maret lalu dinilai Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Sukanta sebagai solusi tepat atasi kemacetan. Menurutnya, lima armada bus yang sudah beroperasi cukup ampuh menjawab persoalan lalu lintas.

"Di sini kami memberikan solusi melalui Trans Anggrek. Dengan menghadirkan Trans Anggrek diharapkan masyarakat bisa menggunakan armada itu, sehingga keberadaan mobil pribadi bisa dikurangi," katanya, Selasa (7/4/2015).

Untuk menarik banyak penumpang, kata Sukanta, Trans Anggrek memberikan pelayanan, fasilitas, dan ketepatan waktu. "Dengan adanya pelayanan seperti itu maka penumpang akan merasakan nyaman sehingga dapat mempercayakan armada trans anggrek berbeda dengan mode transportasi lain," ujarnya.

Sukanta menjelaskan lima armada Trans Anggrek yang ada beroperasi dari Terminal Pondok Cabe menuju Jalan RE. Martadinata, Padjajaran, dan Jalan Siliwangi, arah ke Jalan Raya Puspitek, kemudian masuk kawasan Taman Kota, lanjut ke Statisun Rawa Buntu. Dalam waktu dekat ini akan di-launching oleh Wali Kota Tangerang Selatan.

"Dari lima armada ada sepuluh awak baik sopir dan kernet. Saat ini kami masih melakukan uji coba atau promosi kepada masyarakat paham rute yang dilewatinya," tutur Sukanta.

Meski pengoperasian Trans Anggrek belum mencakup seluruh wilayah Tangsel, ke Depan pihaknya akan memperluas wilayah operasi Bus Trans Anggrek jika infrastruktur jalan sudah memadai. "Rencananya memang akan dilalui oleh trans anggrek mencakup kawasan Tangsel secara keseluruhan. Namun memang jalur yang dinilai memadai hanya itu. Maka kami memulai dari yang mudah dulu," jelas mantan Kasatpol PP itu.

Jam operasional Bus Trans Anggrek dimulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Saat ini biaya operasional masih ditanggung oleh Pemkot Tangsel, namun pada tahun 2016 akan diserahkan kepada pihak ketiga. "Sampai nanti akhir tahun penumpang menggunakan trans anggrek digratiskan. Namun memasuki awal tahun depan mengingat peruntukan pengelolaan pihak ketiga, maka masyarakat harus membayar," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia dan Pengamat Transportasi, Wahyono Bimarso mendukung program Pemkot Tangsel dalam memberikan kenyamanan masyarakat menggunakan mode transportasi trans anggrek. Bahkan ia menilai Trans Anggrek solusi yang efektif.

"Saya kira kebijakan pemkot sangat tepat memberikan mode trasportasi dengan baik. Tentunya dapat memberikan solusi kemacetan dan keresahan masyarakat yang saat ini sudah meninggalkan angkutan umum," ungkap Wahyono.

Wahyono menjelaskan, pengelolaan Trans Anggrek sebaiknya jangan diberikan kepada pihak ketiga secara keseluruhan. Sebab menurutnya jika dibebankan kepada pihak ketiga maka tarif akan mahal.

"Harus ada subsidi dari Pemkot Tangsel kepada pihak ketiga. Kalau tidak ada subsidi silang maka sudah pasti tarif akan mahal. Artinya akan sama saja dengan mode transportasi massal lainya yang belum memberikan kepuasan dan tarif mahal. Trans Anggrek dapat memberikan solusi selagi tarif murah, nyaman, aman, dan tepat waktu," paparnya.