Ahmad Syawqi, Concern Pembangunan Manusia di Kota Tangsel

Ketua Komisi ll DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi. Ketua Komisi ll DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi.

detaktangsel.com PAMULANG--Pasca penyematan Kota Layak Pemuda oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi di Padang, Sumatra Barat,  tahun 2017 lalu kepada Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tak membuat kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini langsung merasa berpuas diri. Kota Tangsel, hingga kini terus berbenah untuk tetap menjadi Kota Layak Pemuda.

Demikian diungkapkan Ketua Komisi ll DPRD Kota Tangsel, Ahmad Syawqi. Bahkan, Ahmad Syawqi mengaku tetap concern kepada generasi muda di Tangsel agar menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa merusak mental generasi muda.

Menurut Syawqi, harus ada keberpihakan pemerintah terhadap pembangunan manusia. Ia menyebut bila pembangunan manusia secara nasional atau dunia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi tahun 2030.

"Di Provinsi Banten, khususnya Tangsel, dari usia produktif anak-anak muda, paling tinggi presentase BPS pusat tahun 2016, yakni mencapai 64 persen dari total populasi 1 juta lebih di Tangsel. Maka itu, harus ada keberpihakan pemerintah dan ada regulasi. Dari regulasi itu, bagaimana membangun SDM agar anak-anak mudanya lebih terarah. Kadang kita sering dengar sustainable purpose, sementara dalam penerapannya masih dirasakan kurang di sana-sini,” katanya di Serpong, Minggu (26/8/2018).

Politiskus Partai Gerindra tersebut menegaskan, pemerintah harus memiliki regulasi hukum yang jelas untuk membangun dan mengarahkan generasi muda kedepan. Salah satunya untuk kategori usia 16-30 tahun sesuai dengan undang-undang, sudah masuk usia produktif. Regulasi hukum ini, Syawqi bilang, adalah terjemahan dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2013 tentang Kepemudaan. 

“Kalau di Tangsel, kami punya Perda (Peraturan Daerah) tentang penyelenggaraan kepemudaan. Salah satu parameter utama, adanya keberpihakan Pemkot terhadap anak muda. Karena didalamnya mengatur, salah satunya, menjauhkan dari hal-hal negatif,” jelas Ketua DPD KNPI Tangsel periode 2016-2019 ini.

Syawqi juga mengatakan, anak-anak muda harus didorong, apakah ingin punya usaha, bentuk kepeloporan, kepemimpinan, dimana hal itu masuk program pemkot.

Diakui Syawqi, persoalan regulasi harus didorong dari sisi legislatif. Sebelumnya, diakui Syawqi, pihaknya sudah menginisiasi para anggota dari KNPI Tangsel. Di pertemuan bersama KNPI tersebut, ia ingin Tangsel harus dapat mendorong anak mudanya bersinergi dengan Pemkot.

Lalu, apa kesulitan bagi calon wirausaha, baik di Tangsel, maupun secara nasional?

"Banyak yang mau menjadi entrepreneur tapi kesulitan bantuan modal. Kedepan, kami engak terlalu banyak mendorong dengan memberi ikan, tapi kail. Paling tidak ada stimulan. Bukan bantuan terus-menerus tapi mereka didorong sebagai usahawan,” tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online