Sekolah Antikorupsi

Koordinator Truth, Aru Wijayanto Koordinator Truth, Aru Wijayanto

PAMULANG - Kejahatan korupsi di Indonesia dan di hampir seluruh negara mengundang keprihatinan banyak pihak. Diantara penggiat gerakan anti korupsi yang secara concern menyikapi prilaku buruk oknum pejabat dan oknum pengusaha adalah Indonesian Corruption Watch (ICW), Indonesian Policy Wacth (IPW), dan Tangerang Public Transparency Watch (Truth).

Keprihatinan penggiat antikorupsi di 'Tangerang Raya' dan Banten khususnya, Truth bersama ICW, dan Perekat Demokrasi dengan mengusung tema 'Saatnya Jujur & Terbuka' dan jargon 'Loe Gue Antikorupsi'' melaksanakan Grand Launching Sekolah Antikorupsi Tangerang, Sabtu (4/1) di RM Saung  Merdesa Pamulang.

Koordinator Truth, Aru Wijayanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan program Sekolah Antikorupsi ini dibangun merupakan sebuah upaya bersama dari komponen aktifis antikorupsi (TRUTH, ICW, dan Perekat Demokrasi) untuk menguatkan gerakan masyarakat sipil dalam membangun mekanisme kontrol tata kelola pemerintahan daerah--khususnya di Banten.

"Hal ini menjadi penting mengingat persoalan korupsi di tingkat lokal cukup mengkhawatirkan, hingga masyarakat perlu turut serta mengatasi permasalahan ini," ujar Aru.

Agar masyarakat dapat mengontol serta mengungkap kasus-kasus korupsi, maka dibutuhkan kemampuan serta pengetahuan yang cukup  terkait dengan permasalahan ini. "Nah, di situlah fungsinya Sekolah Antikorupsi, yakni untuk melakukan transfer pengetahuan seputar bagaimana kita melakukan sistem pengawasan, teknis advokasi, investigasi hingga membuat pelaporan kasus korupsI," ujar Aru.      

Muhammad Ibnu selaku 'Kepala Sekolah Antikorupsi' memaparkan bahwa persoalan korupsi tidak hanya terjadi di penyelenggara negara dan kalangan pengusaha 'hitam', tetapi juga menyeruak di kalangan masyarakat bawah.
"Virus korupsi seperti hal yang biasa terjadi dan terjadi pada siapa saja. Sekolah antikorupsi yang didirikan Truth, ICW, dan Perekat Demokrasi bukan dilahirkan untuk menjadi momok bagi pemerintah ataupun bagi para pengusaha. Tetapi menjadi satu kekuatan social control terhadap siapa pun untuk menghentikan segala bentuk korupsi," ungkapnya.    
Dijelaskan Ibnu, Sekolah Antikorupsi di Tangerang Selatan akan dilaksanakan setiap hari Sabtu, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB selama satu bulan, dengan jumlah siswa (peserta) 25 orang.
Ibnu juga merancang Sekolah Antikorupsi akan dibuka di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Harapannya, virus positif antikorupsi akan terus dikembangkan dan diduplikasikan oleh siswa di setiap lingkungan terkecil di masyarakat.
(Red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online