Print this page

Setu Wakili Lomba GSI Tingkat Provinsi

Setu Wakili Lomba GSI Tingkat Provinsi

detaktangsel.com PAMULANG – Kecamatan Setu dipercaya mewakili Kota Tangsel pada perlombaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Banten.

Alasan dipilihnya Kecamatan Setu, sebab masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil. Ini menjadi penentu faktor angka kematian ibu melahirkan. Selain itu, pemberdayaan perempuan yang tidak begitu baik, faktor rendahnya pendidikan, sosial ekonomi keluarga, serta lingkungan.

Atas kepercayaan itu, Camat Setu, Wahyudi Leksono mengatakan persiapan sudah dilakukan selama satu bulan. Bahkan diruang fasilitas umum, pihaknya menyediakan ruangan laktasi, ruang penyimpanan ASI dan taman bermain.

"Kita berharap dapat juara dalam lomba ini," ungkapnya saat ditemui pada penilaian lomba GSI di Aula Setda Tangsel, Pamulang, Rabu, (21/10).

Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel, Apendi mengatakan Pemkot terus berupaya untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satunya melalui kegiatan lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Banten. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui program penurunan kematian ibu, yang dilakukan oleh GSI.

"Adanya pondok sayang ibu dan pembinaan yang dilakukan disetiap Kecamatan dan bina balita," ujarnya.

Menurutnya, angka kematian ibu dan bayi masih ada kendati sudah semakin sedikit dikarenakan didukung sarana dan prasarana yang memadai. "Jadi, tidak ada alasan bagi ibu-ibu untuk tidak datang ke layanan kesehatan," katanya.

Mantan Camat Pondok Aren ini, menjelaskan, ada beberapa lomba yang diikuti dalam GSI Tahun ini, yakni Kecamatan Sayang Ibu yang diwakili Kecamatan Setu, Rumah Sakit Sayang Ibu yang diwakili Omni Alam Sutera, Bina Keluarga Balita (BKB) di Cirendeu, Belimbing di Pondok Cabe Udik serta Perusahaan Sayang Ibu yang diwakili PT Permata Bintaro. "Kita berharap dari lima yang dilombakan, dapat juara satu,"ucapnya.

Ditempat yang sama, tim penilai dari Provinsi Banten, Isna Setiasih menjelaskan, lomba ini sebagai upaya perlindungan perempuan di daerah, dan dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak. GSI merupakan gerakan yang dilaksanakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.

"Untuk itu, melalui GSI dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan di Provinsi Banten demi tercapainya kesejahteraan dan keadilan gender," pungkasnya.