Arsid Kritisi Pengelolaan Sampah Di Kota Tangsel

Arsid Kritisi Pengelolaan Sampah Di Kota Tangsel

detaktangsel.com Pamulang – Pengelolaan sampah yang buruk di wilayah Kota Tangerang Selatan menjadi sorotan berbagai pihak. Padahal, dalam pelaksanaannya, Pemkot Tangsel sudah menggunakan anggaran yang cukup besar untuk menangani persoalan ini.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang Bakal Calon Walikota Tangsel Arsid saat ditemui di rumahnya di Jalan Pamulang Dua Raya, Kelurahan Pondok Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Rabu (24/6).

Sebagai salah seorang yang bakal maju di Pilkada nanti sebagai Walikota Tangsel, Arsid menilai pengelolaan sampah oleh Pemkot Tangsel terkesan tidak serius. Dengan begitu, ketika nantinya ia terpilih menjadi Walikota Tangsel, Arsid memiliki tekad untuk membenahi persoalan sampah tersebut.

"Persoalan sampah jangan dijadikan ajang program percobaan. Jadinya gagal dan buang-buang APBD," ujar Arsid.

Menurut Arsid, pengelolaan sampah juga memerlukan keterlibatan wilayah lain. Pasalnya, sangat tidak mungkin sampah Tangsel hanya dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong saja. Harus ada keterlibatan wilayah lain seperti halnya Kabupaten Tangerang. Pasalnya, wilayah Kabupaten Tangerang masih banyak terdapat lahan kosong yang luas. Sehingga, sampah – sampah dapat dikelola dengan baik.

"Seharusnya kita sudah buat perencanaan terkait penggunaan teknologi dalam pengelolahan sampah. Sehingga, penyerapan anggaran akan menghasilkan kinerja yang maksimal," kata pria yang kini masih menjabat Asisten Daerah (Asda) I Pemerintah Kabupaten Tangerang.

‎Tambahnya, sampah bisa didaur ulang menjadi pupuk. Sedangkan, barang pecah belah yang terbuang juga bisa dimanfaatkan banyak orang.

Seperti, menjadi pelengkap yang memudahkan pekerjaan sehari-hari. Daur ulang tersebut tentunya dapat dilakukan dengan melibatkan ilmuwan.

"Wilayah Tangsel sendiri, sudah dipenuhi dengan pemukiman. Ruang terbuka hanya sedikit, sehingga tak mungkin mengelola sampah sendiri. Artinya butuh pihak ketiga, baik dari kalangan ilmuwan lokal maupun daerah lain," ucap Arsid.

Sebut Arsid, kondisi seperti itu tentu saja mengakibatkan sampah di Tangsel tidak dapat dikelola secara maksimal. Akibatnya, sampah membusuk dan merusak keindahan kota. Sehingga, memunculkan persoalan lain di masyarakat.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online