“Senang sekali ada kendaraan angkutan gratis seperti ini. Sehingga bisa mengirit uang jajan saya setiap hari,” ujar Wahyu Rizky, pelajar SMP.
Wahyu bersama lima orang rekannya sering menggunakan bus ini sebagai angkutan operasional mereka berangkat dan pulang sekolah. Ia mengetahui keberadaan bus ini saat dirinya menonton tayangan televisi. Hanya saja, karena sedikitnya jumlah armada yang ada, sehingga jarang sekali bis yang lewat dan lama menunggu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Taryono mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi segala kekurangan bus trans anggrek. “Kami akan pasangkan stiker di depan bus agar masyarakat tahu tujuan bus ini. Memang kita akui, animo masyarakat terhadap angkutan ini sangat minim, dikarenakan masih kurang sosialisasi yang kami lakukan,” ujar Taryono Sekdishub Kota Tangsel.