“Tahun ini fiskal pemkot mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp 2,294 triliun atau meningkat Rp 300 miliar lebih,” kata Airin saat paripurna Laporan Pertanggungjawaban APBD tahun 2014, Senin (13/4/2015).

Airin mengatakan, peningkatan fiskal diperoleh dari lampauan target pendapatan daerah sebesar 106,62 persen atau terjadi pelampauan sebesar Rp 142,4 miliar dari target awal.

Pelampauan target tersebut, sambung Airin, diperoleh melalui realisasi PAD sebesar 118,9 persen atau pelampuan sebesar Rp156,862 miliar atau 18,9 persen melapaui target PAD. Selanjutnya, kata Airin, realisasi dana perimbangan sebesar 101,39 persen melampaui sebesar Rp 9,726 miliar atau 1,39 persen.

“Salah satu peningkatan fiskal adanya peningkatan di sektor PAD,” ujarnya.

Airin menambahkan, meskipun trend pendapatan daerah terus meningkat, namun untuk mengoptimalkan capaian pendapatan daerah yang lebih tinggi pemkot terus berupaya berinovasi untuk optimalkan potensi pendapatan daerah melalui retribusi dan pajak daerah. “salah satu optimalisasinya dengan mengoptimalkan potensi retribusi dan pajak daerah,” ungkapnya.

Ketika ditanya upaya pemkot mengoptimalkan potensi pajak, Airin mengatakan, pemkot terus berupaya melakukan verifikasi data wajib pajak dan mendorong transparansi asset perusahaan melalui langkah-langkah percepatan legalitas terhadap perusahaan atau wajib pajak yang belum terdaftar atau berizin.

“Tentunya pemkot terus mendata mana saja perusahaan atau wajib pajak yang belum terdaftar untuk mempercepat legalitas perusahan tersebut,”tuturnya.