Bagaimana Menjadi Kritikus Sastra dan Karya Tulis Seseorang

Bagaimana Menjadi Kritikus Sastra dan Karya Tulis Seseorang

Detakbanten.com, OPINI -- Intinya; Kritikus itu dalam mendekati atau menganalisis karya sastra/tulis, yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan pembacaan secara mikroskopik terhadap sebuah karya. Jangan langsung menuding karya itu jelek atau tak substansi alias 'ngaco'. Apalagi langsung mengarah pada tudingan, "memiliki kepentingan" di dalamnya. Padahal ia belum membaca sampai selesai isi tulisannya. Tak bijak juga rasanya jika demikian.

Belajarlah membaca bijak dan teliti dengan berharap mendapatkan substansi dari isi sebuah karya sastra/tulis untuk dijadikan metedologi pembanding dengan karya2 lainnya. Dan salah satu caranya adalah melalui Metode Mikroskopik atau yang dikenal dengan istilah Close Reading.

Close Reading, merupakan metode pembacaan terhadap karya sastra yang berusaha mencermati karya sastra dengan teliti dan mendetail setiap paragaraf. Ini bertujuan agar tak ada satu pun bagian dari karya sastra yang sedang diamati terlepas dari pengamatan, baik narasi sampai ke tanda baca. Tahan emosi, meski terkadang tulisan yang sedang kita amati terkadang berbeda dengan pemahaman sebelumnya yang kita pahami. Sebab semua bagian dalam karya sastra, sekecil apa pun bagian tersebut, merupakan bagian yang tidak mungkin dipisahkan. Barangkali saja di sana ada sesuatu yang belum kita ketahui untuk kita pahami. Bukankah ilmu itu tak ada habisnya, meskipun air laut kita jadikan tinta dan pohon-pohon kita jadikan kertas untuk menulis ilmu kita?

Pembacaan secara close reading membuat karya sastra menjadi hidup, menjadi konkret (concret) dalam benak pembaca. Selain itu, pembacaan dengan metode ini membuat analisis menemukan tekanannya pada kerja yang bersifat empirik, karena ia melakukan observasi langsung terhadap teks dan bukan hal-hal di luar teks. Dan itu perna d lakukan dng baik sama, Ahmad Yanusa dlm dia 'membantai' Puisi saya "Munajat Debu".
Dia seperti kritikus yang mengandaikan adanya empirisme dan konkretisasi dalam melakukan pendekatannya atau kerja analisisnya terhadap satu karya sastra. Sehingga si penyair merasa puas dengan analisis dan kritikanya. Merasa ter'orang'i dan ingin terus berkarya meskipun di bantai berkali2...

Nah, sampai di sini saya mengajak kepada sahabat untuk tetap rajin membaca dan memahami tulisan setiap orang dengan arif dan bijak. Sekecil apapun tulisan tersebut jika sahabat legowo untuk semata memperluas ilmu kita, maka semakin terbuka kesempatan kita meraih ekspetasi dalam pemahaman literatur sebuah karya sastra dan tulis.

Wallahu a'lam bishawab
Semoga Manfaat

Padepokan Roemah Boemi Pamulang
16 Februari 2021

Oleh: Agam Pamungkas Lubah

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online