Robohnya pohon jenis sengon itu akibat terjangan hujan deras, terkombinasi angin kencang yang terjadi di wilayah Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, tersebut.

Lebih parah, bagian akar pohon yang tumbang itu terangkat ke permukaan, hingga merusak badan jalan. Hampir separuh badan jalan aspal rusak parah, bahkan berdampak juga hancurnya talud sungai.

Warga masyarakat di sekitar lokasi kejadian langsung berinisiatif memasang seonggok dedaunan di area kerusakan jalan, sebagai 'rambu' untuk mencegah pengguna jalan agar tidak terperosok.

Tim kebencanaan dari unsur BPBD, Tagana, Relawan Bagana, Relawan Trep, Dinas Lingkungan Hidup, TNI dan Polri langsung turun ke lokasi. Mereka membersihkan material yang menghalangi jalur lalu lintas.

Bagian dahan dan ranting pohon yang sempat menimpa sisi teras rumah warga setempat, juga langsung dibersihkan dan diperbaiki para pekerja.

"Pohon tumbang itu sudah terkondisikan. Yang menimpa teras rumah warga juga telah dibersihkan. Kerusakan ringan diperbaiki," tutur Ali, petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Ponorogo, menjawab jurnalis.

Ditambahkannya, bencana alam itu sebagai dampak terjadinya hujan angin yang berlangsung di wilayah tersebut. Sebelumnya di sebagian wilayah Ponorogo memang diguyur hujan intensitas tinggi, yang kemudian disusul angin kencang.

Meski material puing pohon sudah dibersihkan, namun kerusakan jalan masih belum tertangani pihak dinas terkait. Pengguna jalan diminta melintas di sisi jalur yang masih utuh dan aman.

Tidak ada laporan timbulnya korban jiwa maupun terluka dalam insiden itu. Sebab saat kejadian tidak terdapat pengguna jalan yang melintas.

Aparat kebencanaan setempat meminta seluruh pengguna jalan agar berhati-hati saat melewati jalur dititik tersebut. Lantaran masih terdapat jalan rusak akibat terangkat akar pohon.