Selama Pandemi Covid-19, WHO Sebut Angka Kasus Gangguan Mental Meningkat

Ilustrasi. (net) Ilustrasi. (net)

Detaktangsel.com JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kalau kasus gangguan mental telah meningkat selama pandemi COVID-19, bahkan kondisi tersebut meningkat lebih dari lebih dari 25% sejak kemunculan pandemi covid 19.

Kabar tersebut dilaporkan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah acara 'Rethinking Mental Health: A Commonwealth Call to Support, Care and Transform' yang dilaksanakan pada Rabu 22 Juni 2022 di Rwanda.

Tedros mengatakan pandemi COVID-19 juga berdampak besar pada kesehatan mental yang mana temuan WHO menyebutkan kalau kelompok yang paling berpengaruh merupakan wanita.

"pengidap paling banyak wanita dan orang yang lebih muda, terutama mereka yang berusia 20 hingga 24 tahun," ucap Tedros, seperti dikutip dari website resmi WHO via Indozone Selasa (28/6/2022).

Selain itu Tedros juga menyebut orang dengan gangguan mental yang sudah ada sebelumnya terutama gangguan mental yang lebih parah seperti psikosis atau gangguan bipolar pada saat terinfeksi covid-19 memiliki risiko lebih besar untuk dirawat di rumah sakit terkait covid 19.

Namun sayang hampir setengah dari negara yang sudah disurvei oleh WHO mengabarkan adanya gangguan pada layanan kesehatan mental dan neurologis yang mana rata-rata hanya ada dua pekerja kesehatan mental untuk setiap 100.000 orang.

"Salah satu temuan yang sangat mengkhawatirkan dari survei kami adalah bahwa layanan kesehatan mental untuk kelompok yang paling rentan, seperti orang dewasa yang lebih tua dan anak-anak, termasuk yang paling terpengaruh oleh gangguan," paparnya.

"Membentuk kembali lingkungan yang baik, mengembangkan serta memperkuat pelayanan kesehatan mental berbasis masyarakat," tukasnya. (Aip)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online