Presiden Amerika Minta RI Depak Rusia dari G20

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (AP Photo) Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (AP Photo)

Detaktangsel.com JAKARTA - - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin harus didepak dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada akhir 2022.

Hal itu diungkapkan Biden karena invasi yang digencarkan Rusia terhadap Ukraina.

Tetapi jika tuan rumah Indonesia dan negara lainnya tetap mendukung kehadiran Putin, Biden menegaskan perlu mengundang juga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Jika Indonesia dan negara lainnya tidak setuju, maka menurut pandangan saya kiranya perlu juga mengajak Ukraina untuk menghadiri pertemuan," kata Biden mengutip AFP, Jumat (25/3).

Sebagai informasi tambahan, dilansir Cnn Indonesia, Ukraina bukan anggota G20. Negara-negara yang termasuk dalam G20 antara lain, AS, Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, AFrika Selatan, Korea Selatan, Turki dan Inggris.

Sementara itu China mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 d Bali, Indonesia pada akhir 2022 mendatang.

Dukungan China itu disampaikan kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. Dirinya mengatakan Rusia adalah anggota penting G20, tak ada anggota yang memiliki hak untuk menghentikan kedatangannya di forum tersebut.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/3/2022).

Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan datang ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 2022 jika tidak ada kendala berarti ditengah beberapa negara yang mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina.

Kabar kehadiran Vladimir Putin ke KTT G20 dikatakan Duta Besar Rusia untuk Indonesia yakni, Lyudmila Vorobieva pada Rabu (23/3/2022).

“(Kehadiran Putin) Akan ditentukan oleh banyak hal, termasuk situasi COVID yang saat ini kian membaik. Namun, ya, hingga saat ini (Putin) ingin hadir,” katanya, dikutip dari Antara.

Pernyataan tersebut diutarakan di tengah ancaman Amerika Serikat dan Barat. Mereka tengah mempertimbangkan mengeluarkan Rusia dari kelompok 20 negara perekonomian terbesar di dunia tersebut. (Aip)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online