Kratom Indonesia: Membuka Cakrawala Baru di Summit Kratom US-Indonesia 2023

Kratom. Ilustrasi: Aisyah/dt Kratom. Ilustrasi: Aisyah/dt

Detaktangsel.com, NASIONAL -- Petani kratom yang tergabung dalam Asosiasi Petani Purik Indonesia (Appuri) bersama delegasi dari asosiasi kratom Amerika Serikat, mengadakan pertemuan dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Pertemuan itu merupakan bagian dari rangkaian acara US-Indonesia Kratom Trade and Health Summit 2023, yang membahas langkah pemerintah Indonesia terkait kratom.

Kratom kini menjadi komoditas andalan Kalimantan Barat dan salah satu pemasok terbesar komoditas kratom dari Indonesia ke Amerika Serikat.

Kratom memiliki manfaat ganda bagi masyarakat Kalbar, tidak hanya sebagai peningkat perekonomian tetapi juga sebagai tanaman karbon yang berperan penting sebagai paru-paru dunia.

Namun, adanya pernyataan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyebutkan bahwa kratom mengandung zat adiktif telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani kratom dan juga mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.

Menurut Charles McClain Haddow, Senior Fellow on Public Policy American Kratom Association, pertemuan dengan Menteri Kesehatan telah membuka peluang untuk lebih menginformasikan masyarakat tentang manfaat kratom bagi kesehatan.

Ibrahim, Ketua Appuri, berharap, Kemenkes dapat mengatur tentang tanaman kratom karena manfaatnya bagi masyarakat dan pemasukan devisa bagi negara. Permintaan kratom di dunia saat ini mencapai 2.000 hingga 3.000 ton per bulan.

Appuri, dalam harapannya, menginginkan Indonesia tetap menjadi pemasok utama kratom untuk pasar dunia. Selain itu, Appuri berharap Kementerian Kesehatan dapat mendorong hilirisasi produk kratom, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis komoditi ini.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online