Print this page

Kebakaran Lahan Makin Berkurang, Rencana Penambahan Fix Wings Dipastikan Batal

Kebakaran Lahan Makin Berkurang, Rencana Penambahan Fix Wings Dipastikan Batal

detaktangsel.com PALEMBANG – Rencana pemerintah pusat akan menambah armada pesawat Fix Wings dari New Zealand dan Kanada beberapa waktu lalu untuk membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan hingga sampai berita ini diturunkan tidak ada tanda-tandanya. Mungkin karena cuaca kabut asap terus berangsur-angsur membaik sehingga rencana penambahan pesawat fix wings juga dibatalkan. Hal ini pernah disampaikan pemerintah pusat melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampingilei saat berkunjung ke Palembang.

Saat dikonfirmasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan selaku tim satuan penanggulangan bencana melalui Plt Kepala BPBD Sumsel H Iriansyah mengatakan bahwa belum ada penambahan pesawat fix wings tersebut, dan belum ada kabar atas penambahan tersebut.

"Penambahan pesawat belum ada, yang lamo tu lah, disini kito nerimo be, jadi belum ada kabar, kito belum tahu tunggu penjelasan dari pak Willem," ujar Iriansyah dengan gaya bahasa campuran logat Palembang.

Iriansyah mengungkapkan lebih baik bertanya kepada orang BNPB yang lebih mengetahui bantuan tersebut. "Lebih baik menanyakan kepada orang BNPB saja, mereka yang lebih mengetahui," ujarnya lagi.

Demikian juga saat dimintai konfirmasinya, hal senada disampaikan Komandan Angkatan Udara (Danlanud) Letkol PNB Muhammad Reza Yudha Fahlevie SSos psc, ia mengatakan belum ada kabar untuk penambahan. "Saya tidak tahu, lebih baik tanyakan dengan orang BNPB saja," terang Danlanud.

Lanjutnya dia pun menjelaskan untuk penanggulangan bencana masih disekitar tempat wilayah yang biasa terdapat hot spot.

"Masih disitu dan situ aja di Air Sugihan di Tulung Selapan, Cengal di lokasi, yang sudah semuanya juga enggak, untuk sekarang pemantauan dari udara masih segitu-gitu aja dak ada perubahan apa," jelas Lefie.

Berdasarkan data BMKG, titik hot spot hari ini terpantau sebanyak 52 titik hot spot, masih tersebar di Kabupaten OKI, Banyuasin, Muratara, dan OKU timur.