Dalam sambutannya pada acara yang diadakan secara daring, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, S.Si., M.I.P. mewakili Gubernur Jatim mengatakan, semangat optimis Jatim Bangkit yang digelorakan seluruh stakeholder di Jatim untuk bangkit dari pandemi Covid-19 berbuah hasil yang sangat baik dengan menorehkan capaian positif di berbagai bidang, di antaranya tren realisasi investasi dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif di mana terjadi peningkatan 38.8 persen di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Jawa Timur menjadi Lumbung Pangan Nasional, masuk ke dalam provinsi dengan produksi padi tertinggi, yaitu 9.69 juta ton. Selain itu produksi daging dari Jatim berkontribusi 20 persen terhadap produksi daging nasional, sedangkan telur berkontribusi 29 persen terhadap produksi telur nasional dan susu berkontribusi 57 persen terhadap produksi susu nasional,” papar Sherlita.

Dirinya mengatakan, dari segi pendidikan Jatim empat tahun berturut-turut menjadi provinsi dengan siswa terbanyak yang diterima di SMBP, bahkan di tahun ini telah diterima PTN sebanyak 23.477 siswa dan menempatkan Jatim sebagai provinsi terbanyak kontribusi siswanya yang diterima SMBP di Indonesia.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan visi Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi, strategi Jawa Timur saat ini dan masa depan salah satunya dengan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektonik (SPBE), di mana pada 20 Maret lalu, Jawa Timur mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kemenpan/RB atas prestasinya dalam penerapan SPBE yang berdampak kepada masyarakat,” terang Sherlita.

Dirinya berharap apresiasi penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jatim ini dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi Jatim serta partisipan lainnya agar tetap dapat melayani dan memberikan sebesar-besar manfaat bagi Jatim dan Indonesia.

Sementara CEO SuaraPemerintah.ID, Arief Munajad mengatakan, reputasi seorang Kepala Daerah sebagai pemimpin di wilayahnya harus selalu dijaga dan ditingkatkan citra positifnya sebagai upaya untuk menciptakan iklim hubungan kondusif antara instansi dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Dirinya mengatakan, seorang Kepala Daerah harus dapat terus memberikan teladan bagi jajarannya demi membangkitkan “sense of crisis” dalam upaya mendapatkan dukungan masyarakat sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan, sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, yang menekankan para pejabat harus mempunyai kepekaan dengan kondisi ekonomi saat ini yang dirasakan secara global.

“Saat ini interaksi sosial di tengah masyarakat telah berubah, di mana setiap orang adalah “surat kabar” bagi orang lain, di mana setiap pribadi dalam masyarakat bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan berita tentang perilaku kita sehari-hari kepada orang lain. Apalagi individu yang telah menjadi public figure, dituntut untuk selalu menampilkan sisi positif dirinya,” papar Arief.

Arief berharap penghargaan ini dapat memberikan inspirasi serta semangat para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk saling berlomba-lomba menggairahkan daerah masing-masing dengan berbagai program yang dapat bermanfaat bagi pembangunan di daerah masing-masing.

“Dengan diraihnya penghargaan ini dapat lebih memacu prestasi yang telah dicapai dengan terus meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan dan sebagai pemicu serta inspirasi bagi kepala daerah lain dalam upaya meningkatkan kinerja dan meraih prestasi yang layak mendapatkan penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat,” tutup Arief.