FITRA Temukan Banyak Proyek Aneh di Banten

fitraJAKARTA-Banyak proyek di Propinsi Banten menjadi sorotan publik. Karena dicurigai penggunaan dana APBD 2013 banyak yang tidak tepat sasaran. "Dikatakan boros disebabkan  tidak berpihak kepada kebutuhaan rakyat Banten. Makanya, banyak rakyat Banten yang miskin dan fasilitas publik juga minim," kata Kooridinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Rabu (9/10).
Dari kajian Fitra, kata Uchok, terjadi pemborosan anggaran APBD Banten 2013. Sebut saja, banyak anggaran diberikan kepada lembaga-lembaga vertikal dengan total, Rp 6,2 Miliar. Yakni kepada  Korem dan Pengadilan Negeri (PN). " APBD itu sebetulnya tidak boleh diberikan kepada lembaga vertikal karena secara peraturan tidak dibolehkan atau melanggar peraturan menteri dalam negeri," ungkapnya.
Padahal, menurut Uchok, lembaga vertikal ini sudah mendapat anggaran dari pemerintah pusat alias APBN. Makanya, ada indikasi penyalahgunaan APBD untuk lembaga vertikal sangat menyedot anggaran daerah alias Boros. “Seharusnya, APBD itu diperuntukan bagi peningkatan fasilitas publik dan peningkatan  kualitas kepada masyarakat," tegasnya
Hasil analisa Fitra, ada beberapa proyek yang janggal dan aneh, karena itu harus ditindaklanjuti "Penawaran lelang yang lebih tinggi dan mahal bisa dimenangkan. Dan hal ini mengkonfirmasikan ada indikasi mark up terhadap kedua proyek tersebut," terangnya
Pemberian anggaran vertikal, Pembangunan Gedung Korem tahap II  dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5.000.000.000. Lalu,  Pembangunan gedung PN Serang tahap II sebesar Rp 194.000.000. Kemudian, Pembangunan Gedung PN Tangerang tahap sebesar Rp 488.000.000 dan Pekerjaan Pagar BPN sebesar Rp 590.000.000.
Sementara itu, pemborosan dan Indikasi Korupsi APBD Banten, terjadi pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Banten melakukan lelang Penataan sarana dan prasarana Rumah Jabatan gubernur dengan paket HPS  Rp.2.000.000.000 pada 2013.
Pemenang lelang GANS dengan nilai penawaran Rp.1.937.000.000. Nilai pemenang lelang GANS ini terlalu tinggi dan mahal, dan ada perusahaan CV.Bara Cipta Nusapala yang penawarannya lebih rendah dan murah malahan dikalahkan.
 
Selain itu, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi melakukan lelang "Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap I  dengan paket HPS Rp.23.997.563.000 pada 2013.  Pemenangnya PT Alam Baru Jaya, dengan nilai penawaran sebesar Rp.23.419.786.000. Temuan Seknas Fitra, penawaran pemenang perusahaan ini terlalu tinggi dan mahal, karena, ada perusahaan PT. Putra Perdana Jaya menawarakan nilai sebesar Rp.18.206.622.000  yang rendah dan murah bisa dikalahkan begitu saja. **cea
Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online