Print this page

Kongres HMI, Panitia Minta Jatah Pedagang Kaki Lima

Kongres HMI, Panitia Minta Jatah Pedagang Kaki Lima

detaktangsel.com Pekanbaru - Perhelatan Kongres HMI ke-29 yang diselenggarakan di Gedung GOR, Pekanbaru yang semestinya menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat Pekanbaru dalam perputaran ekonomi, Namun, hal itu tidak dirasakan pada Pedagang yang mengais rezeki di arena Kongres tersebut.

Seperti halnya, salahsatu Pedagang Aksesoris yang merais rezeki disana mengatakan, setiap hari harus menyetor pada panitia kongres sebesar 150 ribu rupiah. Meski merasa keberatan namun dia tetap harus berjualan selama 24 jam agar mendapat keuntungan.

"Setiap hari harus menyetor pada panitia 150 ribu, bang. Berbeda dengan Kongres tahun sebelumnya, saya tidak dimintai," keluh Anjas, Pedagang Aksesoris.

Melihat kondisi itu, Hairil Anuar, Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah Cabang Ciputat menyesalkan dengan perilaku yang dilakukan panitia terhadap masyarakat yang berdagang.

Semestinya, lanjut Hairil, Panitia Kongres harus mengerti bahwa keberadaan HMI tak lain adalah untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini sesuai dengan tujuan dari HMI yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

"Panitia harus belajar lagi tentang tujuan HMI dan kalau perlu LK 1 lagi. Keberadaan HMI di Pekanbaru, dalam hal ini melalui ajang Kongres semestinya memberikan peluang dan keuntungan pada masyarakat seperti pada aspek ekonomi. Bukan menjadi pemeras dari hasil keuntungan kerja masyarakat," sesal Hairil.

Masih kata Hairil, keberadaan HMI juga, haruslah memberikan partisipasi dalam pembangunan daerah. Seperti dengan aspek ekonomi dengan membangun taraf ekonomi masyarakat.

Apalagi diketahui, Kongres HMI akan mendapat kucuran dana hibah sebesar 3 milliar dari Pemerintah Pekanbaru. Apakah layak harus meminta jatah dari keuntungan Pedagang.

Sementara dilain sisi, Ketua Panitia Kongres saat dihubungi oleh wartawan via telepon, dirinya tidak dapat dihubungi.