Print this page

Menteri Tjahjo: Milenial Harus Berani Lakukan Perubahan

Menteri Tjahjo: Milenial Harus Berani Lakukan Perubahan

detaktangsel.com JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mendorong para generasi milenial dapat melakukan perubahan dalam bidang dan kemampuan masing-masing, terlebih ditengah tantangan yang ada saat ini. Hal penting lain yang harus dilakukan generasi muda adalah menguasai ilmu teknologi, memiliki keinginan belajar di lingkungan masyarakat, memiliki visi misi bagi dirinya sendiri, dan harus memiliki keberanian sebagai modal bersaing dengan orang lain.

“Milenial harus berani membuat sebuah perubahan, berani mengambil keputusan, menguasai informasi teknologi, serta membangun budaya prestasi. Dan ini yang harus dikembangkan untuk kedepan, terlebih ditengah pandemi seperti sekarang,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Banten Millennials Leadership Forum 2020 secara virtual, Rabu (21/10).

Selain itu, para pemuda juga harus mempunyai imajinasi, sebab dengan memiliki hal tersebut akan melahirkan konsepsi-konsepsi besar. Menteri Tjahjo menekankan, anak muda perlu menggali ilmu dari banyak orang, seperti dirinya yang belum lama ini bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia, membahas sejumlah hal seperti mempelajari pengambilan keputusan di BI, jenjang karier para pegawai, dan lainnya.

Dihadapan milenial, ia mengungkapkan posisinya sebagai puncak pimpinan aparatur sipil negara (ASN), menjadi seorang aparatur harus memiliki keikhlasan, bersikap profesional, harus memberikan pelayanan terbaik, cepat dalam mengurus perizinan, serta mampu mengorganisir lingkungan agar bekerja bagi masyarakat. Hal tersebut juga diharapkan dapat diterapkan oleh kaum milenial dimanapun mereka bekerja.

Meski Indonesia telah merdeka selama 75 tahun, masih terdapat beberapa tantangan kebangsaan seperti bencana alam, radikalisme, terorisme, narkoba, dan korupsi. Oleh karenanya, Tjahjo mengajak seluruh masyarakat dalam hal ini kaum milenial, untuk melawan tantangan tersebut. Seperti pandemi Covid-19, perlu kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari hari agar dapat membantu memutus rantai penyebaran.

Menteri Tjahjo pun mengapresiasi forum yang diselenggarakan BI perwakilan Banten ini. “Saya mengapresiasi forum ini, dan dapat dikembangkan bagi seluruh perwakilan Bank Indonesia karena memberi pencerahan, dalam hal ini generasi milenial, untuk berani mengambil keputusan dan perubahan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa kehadiran pimpinan dalam forum merupakan bukti nyata bahwa pimpinan nasional dan daerah memberi perhatian kepada milenial. Pimpinan menunjukkan kehadirannya untuk membangun spirit kebersamaan dan kapabilitas kepemimpinan unggul agar dapat menjadi the next future leader membangun Indonesia unggul.

Dijelaskan, forum ini merupakan program capacity building yang dilakukan secara tahunan dan diikuti oleh Generasi Baru Indonesia (Genbi). Genbi adalah komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dari berbagai perguruan tinggi, serta diikuti berbagai kalangan guna memperluas edukasi kepada generasi penerus bangsa.

Kegiatan capacity building tahun ini memilih tema Millenials Leadership Forum: Pemimpin Perubahan dimasa Pandemi, dan diharapkan melalui kegiatan ini dapat melahirkan role model dan agent of change sebagai pemimpin perubahan Indonesia di masa mendatang serta dan memiliki wawasan yang luas untuk meningkatkan kepekasan sosial serta meningkatkan semangat dan jiwa pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, ada tiga kunci sukses jadi the next success future leader, yaitu komitmen, integritas, dan kearifan digital, dimana seseorang harus mampu memiliki pemahaman teknologi yang terus berkembang, kreatif, dan inovatif. “Sudah saat nya bagi milenial bergerak sinergis, mengakselerasi pembenahan, termasuk pemikiran bersama untuk mendorong transformasi digital. Milenial memiliki kelebihan dalam kapasitas sosial, sehingga dirasa mampu berperan menjadi jembatan dari berbagai entitas sosial yang berbeda,” tutup Erwin. (byu/HUMAS MENPANRB)