Nopember 2014, Polsek Pondok Aren Di Dominasi Kasus Curat

salah satu tersangka pencurian motor saat digiring ke Polsek Pondok Aren salah satu tersangka pencurian motor saat digiring ke Polsek Pondok Aren

detaktangsel.comPONDOK AREN - Selama Nopember 2014 kemarin, sebanyak 10 kasus kriminalitas pencurian dengan pemberatan (curat) mendominasi di wilayah hukum Pondok Aren. Meski demikian kasus tersebut mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan data yang ada di Polsek Pondok Aren, dalam waktu satu bulan terdapat 10 kasus curat, 5 kasus penipuan, 3 kasus curas. Dengan banyaknya kasus curat dan tindak kejahatan lainnya yang terjadi diwilayah Polsek Pondok Aren, membuat jajaran yang bertugas diwilayah tersebut terus melakukan berbagai upaya patroli.

"Untuk permintaan pengawasan, tentunya kami telah berupaya maksimal dengan membentuk tim khusus penanggulangan pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curat), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Pelaku kejahatan memang selalu menunggu kami lengah. Kami terus berusaha memberikan keamanan kepada masyarakat walaupun jumlah personel terbatas," ungkap Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bachtiar Alponso.

Menurutnya, kewajiban memelihara keamanan merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.

"Kami meminta masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan perilaku yang mengundang kejahatan," ungkap Alponso sambil mengatakan tindakan kriminalitas di wilayah hukum Pondok Aren tidak hanya Curat saja, namun juga ada penipuan dan curanmor.

"Berbagai penyebab kejahatan yang terjadi pun harus diketahui secara jelas latar belakangnya, kalau penyebabnya faktor ekonomi, tentu itu sudah di luar tugas kami," ujarnya.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, kasus pencurian dan perampokan disebabkan banyak faktor. Seperti, minimnya lapangan pekerjaan, tingkat ekonomi yang rendah, dan daya beli masyarakat yang meningkat.

"Ini yang sering terjadi di kota besar. Dan perhatian pemerintah untuk meminimalisirnya sangat sedikit," ujarnya saat dihubungi melalui telpon selulernya.

Menurutnya, penggunaan senpi atau seperti golok dan lainnya dalam aksi kejahatan sangat ampuh. Sebab, para korban akan cepat takut jika diancam senpi dan senjata tajam. Yang lebih mengkhawatirkan, peredaraan senpi di tanah air semakin besar dan tidak bisa ditekan.

"Peredaran senjata api di tengah masyarakat sangat terbuka. Penjualannya pun terkadang terang-terangan," beber Adrianus.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online