Bangunan Belum Kelar, Ganggu KBM

Pembangunan sekolah SD yg diduga bermasalah Pembangunan sekolah SD yg diduga bermasalah

detaktangsel.com- TANGSEL - Lantaran pembangunan gedung sekolah yang belum selesai (mangkrak) mengakibatkan terganggunya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kondisi tersebutpun dikeluhkan pihak sekolah dan orang tua murid.

Salah satunya adalah proyek pembangunan gedung SDN Rawa Buntu 3 yang hingga kini masih pembangunannya masih berjalan sangat lambat. Padahal, penyelesaian bangunan tiga lantai tersebut mestinya selesai pada 28 Desember 2013 sesuai kontrak kerja.
Dari 14 lokal SDN yang berlokasi di Kelurahan Rawa Buntu, Serpong itu hanya terpakai tujuh lokal. Karena, tujuh lokal terkena pembangunan rehabilitasi di sekolah tersebut.
Salahseorang Walimurid SDN Rawa Buntu 3, Rani mengatakan kondisi saat ini sangat menganggu kegiatan belajar murid, karena kondisi sekolah menjadi sempit dan tidak ada lahan untuk berolahraga.
"Ga nyaman, anak-anak belajar desak-desakan. Banyak material bekas ada dimana-mana," ungkapnya, saat ditemui di lokasi, Selasa (7/1).
Dikatakannya, kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Lantaran, pengerjaan proyek gedung sekolah tersebut hingga kini tak kunjung selesai. Parawalimurid pun berharap  agar pembangunan gedung di SDN Rawa Buntu 3 segera diselesaikan.
"Kami berharap secepatnya selesai. Biar anak-anak kembali nyaman belajar," katanya. Kepala SDN Rawa Buntu 3 Surono menuturkan pembangunan gedung sekolah yang dipimpinnya sudah banyak dikeluhkan oleh orang tua murid.
Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak lantaran proyek tersebut merupakan kewenangan Pemkot Tangsel. "Ini kan masih dalam proses pembangunan. Jadi wajar ada keluhan maupun ketidaknyamanann saat belajar mengajar," ujarnya.
Disekolah yang mempunyai lahan seluas 5.400 meter persegi tersebut, kata dia, mempunyai 1.250 murid dengan 24 rombongan belajar (rombel). Untuk saat ini memakai tujuh lokal. Ribuan murid untuk KBM bergantian dari pagi hingga sore hari.
"Dengan kondisi ini kita terpaksa pemakaian kelas harus bergantian," ujarnya. Meski demikian, sambung Surono KBM tetap dimaksimalkan. Meskipun harus bergantian menggunakan kelas.   
"Kita juga belum tahu pasti kapan selesainya pembangunan gedung baru. Itukan ranahnya kontraktor dan dinas terkait," terangnya.       
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel Siti Khadijah mengatakan pihaknya menyesalkan pengerjaan pembangunn gedung SD terlambat yang mengakibatkan terganggunya KBM di sekolah.
"Pemkot sepertinya tidak belajar dari  pengalaman. Tahun lalu, kondisinya seperti ini dan sekarang pembangunan masih terlambat juga," terang politisi PKS itu.
Bahkan, kata dia, SDN 1 Rawa Buntu sebagian muridnya dipindahkan ke sekolah lain yakni di SMPN 11 Kota Tangsel. Jarak SDN 1 Rawa Buntu dengan SMP 11 jaraknya berdekatan. Alasan pemindahan karena kekurangan ruang kelas. Saat ini SDN tersebut pembangunan gedungnya belum selesai.      
"Karena kurang ruang kelas. Sebagian ruang kelas sedang direhab. Maka sebagian murid terpaksa dipindahkan ke sekolah lain," ujarnya.
Kedepannya, DPRD berharap agar kejadian terlambatnya pembangunan gedung di Kota Tangsel tidak lagi terjadi. (DT)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online