Rusaknya surat suara yang baru dua hari dikerjakan itu, ditemukan oleh para pekerja yang melakukan proses pelipatan kertas surat suara. Sehingga, rusaknya surat suara akan mengurangi jumlah secara keseluruhan surat suara yang ada.

Dari 161 surat suara yang rusak itu,  diantaranya ada yang robek dibagian ujung surat dan sisi kiri kanan surat. Ada juga yang robek di bagian tengah lipatan surat suara. Sehingga, surat suara yang robek itu dinyatakan tidak layak.

Anggota Bawaslu Kota Tangsel, Slamet Santosa mengatakan bila hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pengawasan dan merekap jumlah surat suara rusak tersebut.
“Ini temuan sementara. Karena proses pelipatan masih terus berlangsung. Dan temuan selama dua hari ini telah kita rekap,” kata Selamet di GSG Pondok Aren, Kamis (14/3/2019).
Slamet kemukakan, pentingnya melakukan pengawasan pelipatan surat suara itu ialah untuk memastikan surat suara yang akan di distribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti, merupakan surat-surat suara yang layak.

“Kadang ada petugas pelipat surat suara yang mungkin lupa mengecek terlebih dahulu sebelum dilipat. Makanya kami secara bergantian melakukan pengawasan di gudang ini selama proses pelipatan surat suara berlangsung,” ungkapnya.

Ketua KPU Kota Tangsel Bambang Dwitoro mengatakan, pihaknya akan terus melakukan perekapan untuk surat suara rusak tersebut. Selanjutnya, KPU akan melaporkan ke pihak percetakan untuk segera dilakukan pergantian terhadap surat suara yang rusak itu.

“Sambil menunggu sisa surat suara yang belum dikirimkan hingga hari ini. Surat suara yang rusak ini akan kami rekap dan kami laporkan. Agar nanti gantinya bisa dikirim bersamaan dengan sisa surat suara yang belum dikirimkan,” tandasnya.