Jokowi mengatakan, diantara isu hoax dan fitnah yang diarahkan padanya itu meliputi soal Jokowi PKI, Jokowi antek asing, Jokowi mengkriminalisasi ulama. Padahal semua itu telah terbantahkan dengan sendirinya.
Misalnya fitnah tentang PKI, Jokowi mengaku saat PKI dibubarkan pada tahun 1965 usianya saat itu masih 4 tahun. Sehingga tidak mungkin ada PKI berusia Balita.
"Mana ada PKI Balita," ucap Jokowi usai menyerahkan 351 sertifikat tanah wakaf di Masjid Bani Umar, Pondok Aren, Jumat (22/2/2019).
Sedangkan soal tudingan antek asing, Jokowi mengatakan bahwa justru semenjak dia memimpin negara, dirinya berhasil merebut Blok Mahakam dan menyerahkannya ke Pertamina, Blok Rokan, hingga menguasai mayoritas saham PT Freeport.
"Jokowi itu antek asing, ada yang seperti itu," imbuhnya.
Kemudian soal isu kriminalisasi ulama, lagi-lagi Jokowi harus meluruskan bahwa siapapun dihadapan hukum derajatnya sama. Baik pejabat hingga masyarakat kecil sekalipun.
"Adalagi kriminalisasi ulama, ada dibawa seperti itu. Semuanya sama dimata hukum. Menteri masuk penjara ada, Gubernur masuk penjara ada, Bupati Wali Kota ada, anggota DPR ada. Kalau ada masalah hukum ya pasti dipanggil aparat hukum," terangnya.
Jokowi pun akhirnya melepas candaan kepada segenap jamaah yang nampak serius mendengarkan paparannya. Dia berujar, bahwa dengan kinerjanya selama ini harusnya yang sering melempar fitnah dan hoax itu berbalik memberikan dukungan dan semangat kepadanya.
"Mestinya saya didemo didepan istana, demo didukung gitu loh," seloroh Jokowi disambut tawa seluruh jamaah.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama agar berani meluruskan fakta yang sebenarnya terjadi. Sehingga isu hoax dan fitnah tak terlanjur menyebar kemana-mana di tengah masyarakat.
"Ini gimana dibolak-balik gitu loh.
Harus berani meuluruskan, yang hak katakan hak, yang batil katakan batil. Jangan dibolak-balik," tandasnya.