Print this page

Dua Guru Tangsel Ikuti Pertukaran Guru ke Korea Selatan

Dua Guru Tangsel Ikuti Pertukaran Guru ke Korea Selatan

Detaktangsel.com  CIPUTAT - Dua orang tenaga pengajar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpilih dalam program pertukaran guru Indonesia-Korea. Mereka telah sukses melewati persaingan ketat dari kegiatan seleksi yang telah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kedua tenaga guru yang akan berangkat ke Korea, yakni  Yanti Ramdani asal SD Al-Fath di Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur dan Hadi Sukoco dari SMP Al Zahra yang berlokasi di Villa Dago, Kelurahan Benda Baru, Pamulang.

"Patut disyukuri, dari 10 guru yang terpilih dua di antaranya berasal dari sini," kata Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono  di Serua, Kecamatan Ciputat.

Dijelaskan, program pertukaran guru Indonesia-Korea sudah terselenggara sejak 2013 lalu. Kedua guru terpilih nantinya akan ditempatkan di sekolah-sekolah di Korea Selatan selama tiga bulan sejak September hingga November mendatang.

Begitupun sebaliknya. Taryono bilang, guru terbaik asal Korea Selatan nantinya akan mengajar di sekolah-sekolah di Kota Tangsel. Peserta pertukaran guru yang terpilih dipastikan berkemampuan si atas rata-rata.

Kepastian itu dapat dilihat dari salah satu dari tujuh kriteria yang telah ditetapkan sebagai persyaratan seleksi. "Guru yang ikut seleksi harus menguasai bahasa inggris secara lisan dan aktif. Kemampuan berbahasa asing juga disertai sertifikat TOEFL minimal skor 450," katanya.

Sementara Hadi Sukoco Guru dari Al-Zahra, mengungkapkan,pemberangkatan pertukaran guru tersebut pada September dan berlangsung selama tiga bulan hingga November 2018.

“Kami akan mengunjungi beberapa daerah yang ada di Korea Selatan, dan untuk saya akan ke SMP, dengan sistem kelas, mengenalkan budaya Indonesia khususnya Tangsel kepada siswa-siswi Korea Selatan," ujarnya.

SD Al-Fath di Cirendeu Yanti Ramdani mengatakan, lolos program ini karena persyaratan terpenuhi diantaranya, telah mengajar selama lima tahun, sudah tersetifikasi, memiliki toefl 450, memiliki pengalaman pertukaran guru, mengikuti rangkaian tes, psikotes, bahasa inggris, performan dan pengenalan budaya setempat lalu wawancara.

“Dari 500 peserta guru se-Indonesia, dua guru Tangsel mewakili pertukaran guru ke Korea Selatan,” pungkasnya