Kasi Pelatihan Dasar Pol PP Kota Tangsel, Pranajaya mengaku kaget lantaran tes urine kepada anggota dilakukan secara mendadak. Apalagi saat berlangsungnya penyampaian materi Bimtek. "Saya juga ngak tau awalnya, yang saya tau anggota di suruh kumpul sama pa kasat (Chaerul Saleh) untuk bimtek," katanya menjelaskan, Rabu (6/9/2017).

Diakui Pranajaya, Bimtek yang di mentori oleh BNN Tangsel dan kepolisian dari mabes Polri itu, ada kaitannya dengan masalah bahaya narkoba di tengah-tengah masyarakat. Namun karena perintah langsung dari kasatpol PP Tangsel agar anggota ikut terlibat memberantas narkoba, maka yang terlebih dahulu dilakukan tes urine itu adalah semua anggota.

"Karena ini perintah langsung dari kasat, makanya tes urine dilakukan secara acak. Ada 50 orang yang ikut tes urine. Tujuanya supaya Pol PP juga ikut perang lawan narkoba," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, seharusnya yang ikut tes urine tersebut ada 125 anggota. Namun lantaran BNN Tangsel kurang siap, maka tes urine hanya dilakukan ke 50 anggota saja. "Jadi tes nya nanti bertahap. Tadi BNN kurang persiapan, karena itu tadi, dilakukannya secara mendadak," bebernya.

Ditanya kapan hasil tes urine tersebut diumumkan, Pranajaya mengatakan bila hasil tes tersebut bersifat rahasia serta tidak bisa langsung disampaikan kepada orang yang mengikuti tes. "Ngak bisa disampaikan langsung. Karena ini rahasia, nanti hasilnya disampaikan ke kasat," tandasnya. (CR-1)