Menurut Mukkodas, biaya sebesar Rp,6 miliar yang diajukan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Anggaran Tahun 2017 ini, diprioritaskan untuk operasional penanganan sampah yang ada di Tangsel.

"Penambahan dana yang kita ajukan sebesar Rp,6 miliar di APBD Perubahan ini, digunakan untuk operasional penanganan sampah. Terutama penanganan di Cipeucang," katanya.

Selain itu, Mukkodas menjelaskan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk penambahan fasilitas-fasilitas lainnya, mulai dari penghijauan dan perbaikan di area Cipeucang, penambahan gas metan untuk warga kawasan Cipeucang, penanganan limbah hingga penambahan armada sampah.

"Selain itu ada alat-alat yang akan kita beli, yaitu alat pengolahan sampah tapi kusus untuk di TPS-TPS 3 R yang ada diwilayah-wilayah Tangsel," ungkapnya.

Menurutnya penambahan fasilitas untuk mengelola sampah di TPS 3 R, juga berfungsi untuk mengurangi debit sampah yang ada di TPA Cipeucang. "80 persen TPS 3 R ini kan kurang optimal, makanya dengan penambahan fasilitas itu, tujuannya agar TPS 3 R jadi optimal," ujarnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Mursidi Ilyas mengatakan, saat ini penanganan sampah di Kota Tangsel memang harus menjadi sekala prioritas bagi DLH.

Terlebih TPA Cipeucang yang sampai saat ini masih saja menuai protes dari warga, sangat membutuhkan penangnan cepat agar dapat mencegah terjadinya polusi yang akan berdampak kepada masyarakat sekitar. Selain itu, Komisi IV berharap agar pemerintah segera menjalin kerjasam denagn daerah lain unutk pemindahan TPA Cipeucang.

"Rasanya tidak pantas saja kalau kota seperti Tangsel ini ada TPA. Jadi kami harap kerjakasama dengan daerah lain agar cepat terjalin guna memindahkan TPA tersebut," tandasnya.