Print this page

Angka Pengangguran Tinggi, Job Fair Dianggap Pembodohan

Pembukaan Job Fair Tangsel. Pembukaan Job Fair Tangsel. mg-didy

detaktangsel.com Serpong-Pelaksanaan bursa kerja (Job Fair) yang dibuka pada Rabu, (26/7/2017) dikritisi Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH). Mereka menilai job fair yang digelar Dinas Ketenagkerjaan (Disnaker) Kota Tangsel ini dianggap pembodohan.

Kegiatan yang menggunakan APBD ini digadang-gadang diklaim dapat mengurangi jumlah pengangguran. Akan tetapi berdasarkan data yang dihimpun TRUTH angka pengangguran pada tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Di 2016, tercatat enam persen meningkat jadi delapan persen dengan jumlah pengangguran 79.368 orang. "Dengan demikian dapat terlihat jelas bahwa tidak adanya efektivitas dari kegiatan tersebut yang ada anggaran yang keluar dari APBD terus terbuang percuma," kata Wakil Koordinator TRUTH Aco Ardiansyah Andi Patingari seperti keterangan pers yang diterima detaktangsel.com pada Rabu, (26/7/2016).

Menurutnya, tari tahun ke tahun tidak ada data yang dipublikasi oleh Pemkot Tangsel terkait jumlah pekerja yang terserap melalui job fair. "Alhasil apa yang menjadi capaian kegiatan ini tidak dapat terukur, jika animo pencari kerja selalu besar terhadap acara semacam ini menandakan bahwa Pemkot Tangsel gagal dalam mengentaskan pengangguran," ujarnya.

Lanjut Aco, sebab jika kegiatan ini terus diadakan dari tahun ke tahun, maka, jika dihitung dari perusahaan perekrut yang hadir dan para pencari kerja yang datang. Harusnya dalam sekali kegiatan Job Fair, mampu mengurangi pengangguran. "Kami menduga bahwa kegiatan ini hanyalah sebatas etalase saja," ucapnya.

Oleh sebab itu, sambung Aco TRUTH menuntut Pemkot Tangsel mengevaluasi penyelenggaraan job fair soal tranparansi anggaran dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, evaluasi ini juga bermaksud untuk tidak membodohi para pencari kerja yang sangat berharap mendapat kerja, namun pada kenyataannya ternyata job fair hanya kegiatan seremonial. "Hal ini adalah sesuatu yang berlawanan dengan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat, sehingga pemerintah harus mengevaluasi dan membuat program yang bertujuan pada hasil yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat dalam pengentasan pengangguran," terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketenagakergaan Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan, pelaksanaan job fair untuk mengurangi angka pengangguran dan penyerap tenaga kerja produktif. Saat ini jumlah pengangguran di Kota Tangsel mencapai 10 ribu. "Disnaker berupaya untuk memfasilitasi calon tenaga kerja untuk mendapatkan lowongan pekerjaan yang sesuai bidang dan minatnya masing masing," tandasnya.