Dalam aksi tersebut, koordinator aksi SBSI 1992 Nurrohma mengatakan, unjuk rasa yang dilakukannya pada dasarnya mengingingkan keadilan terhadap buruh terutama buruh yang berkerja di PT Dunia Bangunan.

"Anggota kami yang bernama Joko telah dicemari nama baik karena tuduhan pelecehan seksual. Hal ini kan membuat citra jelek untuk dirinya," katanya.

Joko yang juga tergabung dalam SBSI 1992 sebelumnya telah di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bersama buruh lainnya secara sepihak oleh pihak PT Dunia Bangunan. Hal ini juga yang mengakibatkan puluhan anggota SBSI 1992 tumpah ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa.

"Kami kecewa teman kita (Joko-red) telah dicemari nama baiknya, apalagi sebelumnya dipecat secara sepihak. Makanya, kami solid membela hak teman kita dengan demo," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan tuntutan aksi unjuk rasa ke PT Dunia Bangunan adalah membayarkan pesangon dan upah kepada 23 buruh yang di PHK terhitung sejak 21 juni 2015, meminta klarifikasi pajak potongan Jaminan Hari Tua (JHT) karena disinyalir ada potongan yang fiktif, dan adanya kecurangan pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetep di sinyalir mengurangi masa kerja.

Sebelumnya, SBSI 1992 telah melakukan unjuk rasa ke PT Dunia Bangunan dan hari ini yang kedua kalinya dengan tuntutan yang sama.