Mengapa Demokrat - Gerindra Usung Ikhsan Modjo - Li Claudia Chandra?

Tampak Dua Pimpinan Partai Gerindra dan Partai Demokrat Tampak Dua Pimpinan Partai Gerindra dan Partai Demokrat

detaktangsel.com PILKADA - Maraknya kabar atas diusungnya pasangan Ikshan Modjo - Li Claudia Chandra oleh Partai Demokrat dan Partai Gerindra menjadi perhatian tersendiri di kalangan masyarakat, baik politisi, media, akademisi, maupun dari kader internal Partai Demokrat dan Gerindra yang juga berharap dicalonkan oleh Partai tersebut. Lalu, mengapa pilihan Partai kepada Ikhsan Modjo - Li Claudia Chandra ?

Salahsatu pengurus DPP Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, alasan Partai Demokrat memilih dan mengusung Ikhsan Modjo, dikarenakan dirinya berkomitmen terhadap Partai. Apalagi, menurut Imelda, dirinya (Ikhsan) yang juga sebagai ekonom, memiliki visi yang jelas untuk pembangunanan ekonomi kerakyatan.

"Ikhsan telah menunjukkan integritas, loyalitasnya, dan komitmennya terhadap Partai Demokrat. Sebagai ekonom, Ikhsan dikenal luas pemikirannya untuk membangunan ekonomi kerakyatan," ungkap Imelda Sari, yang menjabat sebagai Kepala Hubungan Publik DPP Partai Demokrat saat dihubungi via telepon, Sabtu (25/07/2015).

Lanjut Imelda, dengan konsep ekonomnya, Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakin Ikhsan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yaitu dengan fokus pada penyerapan tenaga kerja agar mengurangi angka pengangguran. Selain itu, Ikhsan juga akan fokus terhadap pendidikan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan final oleh DPP Partai Demokrat.

Saat ditanyai popularitas Ikhsan Modjo yang saat ini terbilang belum dikenal di mata masyarakat Kota Tangsel, menurut Imelda itu adalah bagian dari teknis berpolitik untuk menarik perhatian masyarakat. "Politik adalah seni untuk mengkalkulasi peluang. Kami percaya pasangan ini mampu merebut perhatian warga," ujarnya.

Terkait calon kandidat dari kader internal Partai Demokrat, seperti Ivan Ajie Purwanto dan Gacho Sunarso. Baginya, mereka adalah salah satu kader terbaik Partai Demokrat yang harus tetap fokus di kursi legislatif. Apalagi, adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait aturan yang mengharuskan anggota legislatif bila mencalonkan dalam Pilkada, maka harus mengundurkan diri dari jabatan legislatifnya. Putusan MK inilah yang menjadi pertimbangan DPP Partai Demokrat.

"Keputusan Partai sudah dibuat dengan menghitung semua hal, dan semua kader bagus dipertimbangkan. Termasuk dampak keputusan MK pada para calon," terangnya.

pasangan-ikhsan-modjo-dan-li-claudya-chandra- 150723090710-133

Sementara itu, salah satu petinggi DPP Partai Gerindra yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mekanisme pengusungan calon pada pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra sudah sesuai dengan aturan partai. Ditingkat DPP Partai Gerindra terdapat Badan Seleksi Pilkada yang menetapkan calon untuk tampil dalam Pilkada 2015. Baginya, Partai Gerindra tetap akan memilih kandidat yang terbaik.

"Yang memutuskan calon Pilkada adalah Badan Seleksi Pilkada di DPP yang terdiri dari Ketum, Sekjen, para Waketum, dan anggota Dewan Pembina yg berjumlah 41 orang yang kemudian di plenokan dengan berbagai pertimbangan bobot calon serta partai koalisi. Bagi yg belum di Gerindra tentu belum paham mekanismenya, tetapi sebagai partai pemenang ketiga pemilu di Indonedia, partai tentu telah mempertimbangkan pilihan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya saat dihubungi juga melalui via telepon oleh awak media detaktangsel.com.

Dirinya juga menjelaskan, Badan Seleksi Pilkada dapat menyelenggarakan fit and proper test secara khusus dengan pertimbangan tertentu. Dengan mekanisme tersebut, pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra secara aturan telah mengikuti aturan partai. Apalagi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara aturan AD/ART Partai memiliki hak Preogatif dapat mengambil kebijakan.

"Menurut aturan Badan Seleksi calon bisa langsung di fit n proper test oleh badan seleksi dpp dengan pertimbangan tertentu,khusus kasus tangsel pak prabowo menggunakan hak preogatif beliau sesuai AD/AAT mengambil alih Pilkada Tangsel," terangnya.

Sebelumnya, terkait kandidat lainnya yang telah mengikuti penjaringan di Partai Gerindra dirinya mengungkapkan, Shaleh MT tidak diajukan oleh tingkat DPC Partai Gerindra Kota Tangsel. Sedangkan Ajib Hamdani yang juga kader internal yang menurutnya memiliki potensi juga tidak diloloskan, pasalnya terdapat jejak rekam yang kurang baik dimasa lalu.

"Shaleh MT tidak diajukan oleh DPC, Ajib tadinya masuk nominasi kuat , tetapi ada berapa hal yg membuat bobotnya menjadi kurang di berapa anggota Badan Seleksi yg melihat berita masa lalu di internet, yang membuat peta di Badan Seleksi berubah sehingga ajib yang merupakan calon potensial tetapi akhirnya kalah suara di Badan Seleksi," tandasnya.

Dirinya juga menerangkan alasan Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrat. Pasalnya, ada pertemuan khusus antara Prabowo dengan SBY yang membahas koalisi di berapa tempat. sehingga dua pimpinan tertinggi partai tersebut, Prabowo dan SBY sepakat all out di Kota Tangsel

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online