Perang Dingin Antar Pendukung Calon Di Pilkada Tangsel

Ilustrasi Ilustrasi

detaktangsel.com TANGSEL - Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Desember mendatang, semakin memanas. Bahkan, sejumlah relawan balon Walikota yang bertugas mensosialisasikan jagoannya ternyata di boikot dan di intimidasi oleh oknum ketua lingkungan tempat.

Balon Walikota Tangsel Ivan Ajie Santoso mengaku, dikawasan Serpong Utara beberapa waktu lalu, para relawan saat mensosilisasikan dirinya ke sejumlah warga diboikot dan intimidasi oleh ketua lingkungan setempat. Hal itu diketahui setelah pihak konsultan melaporkan hal tersebut kepada Ivan.

"Relawan saya saat mensosialisasikan ke warga ternyata di boikot oleh ketua lingkungan setempat. Lalu konsultan saya yang menyampaikan ada nya pemboikotan tugas relawan saya di Serpong Utara beberapa waktu lalu," katanya, kemarin.

Ivan mengatakan, relawan yang dibentuk Ivan ini, sebelumnya sudah dibekali surat jalan serta ijin dari ketua RT masing-masing yang akan di tuju relawan tersebut.

"Semua relawan kita dibekali surat jalan serta izin ketua lingkungan dan itu tidak sembarangan. Kita ngak habis pikir jika sampai relawan kota ini di boikot," ujarnya.

Bahkan kata Ivan, tak hanya pemboikotan saja yang di alami para relawan tersebut, dalam melakukan tugasnya, sejumlah relawan mendapat ancaman bahwa jika tetap melakukan tugasnya relawan akan mengalami masalah serius.

"Mereka mengancam relawan kami dengan kata-kata kalau tetap nekat melakukan sosialisasi, kami tidak tahu kalau terjadi apa-apa. Ini kan sudah jelas intimidasi," beber Ivan seraya menirukan kata ancaman yang dilakukan oknum tersebut kepada relawannya.

Namun saat ditanya siapa oknum yang melakukan pemboikotan dan intimidasi terhadap sejumlah relawannya ini, Ivan enggan menyebutkan nama maupun inisial oknum tersebut. "Itu masih kita rahasia kan," ujarnya.

Meski demikian, adanya intimidasi yang dilakukan oleh oknum terhadap relawannya ini, Ivan tetap memerintahkan kepada konsultannya agar tetap menerobos wilayah-wilayah yang dianggap rawan untuk dilakukan sosialiasi.

"Kita sudah perintahkan supaya relawan tetap melakukan sosialisasi pengenalan Balon Walikota, buktinya sampai saat ini mereka aman-aman saja. Karena memang sebelumnya saya sudah tekankan agar dalam melakukan sosialisasi harus dengan prosedur dan etika yang benar," tuturnya.

Ivan juga menyampaikan keluhannya mengenai spanduknya yang acap dicopot Satpol PP Kota Tangsel.

"Padahal ini sudah ada aturan, sebelum pendaftaran ke KPUD pengenalan ke publik ini dilakukan oleh semua balon yang ingin tampil pada Pilkada nanti. Tanpa terkecuali," katanya.

Seharusnya, Pemkot Tangsel memberikan ruang kepada kami untuk segala macam strategi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Karena nanti setelah pendaftaran KPUD tidak akan ada lagi balon Walikota dan calon Walikota melakukan sosialisasi melalui media luar ruang," tuturnya.

Semuanya, kata dia, sudah ada di satu pintu oleh KPUD Tangsel. "Jadi penyebarannya itu sama dan merata dengan calon-calon yang ada," terangnya.

Sebelumnya, pencopotan banner bakal calon Walikota Tangsel Tb.Bayu Murdani oleh satpol PP Kota Tangsel diprotes keras oleh pengurus Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangsel. Pasalnya, pencopotan spanduk dan baliho tersebut diduga berunsur politis.

"Wajar dong jika memasang spanduk dan baleho merupakan strategi komunikasi paling efektif bagi bakal calon untuk bersosialisasi kepada calon masyarakat," kata Toha pengurus DPC PDIP Tangsel.

Toha pun mempertanyakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel yang mencopot sejumlah banner sosialisasi calon wali kota. Menurut Toha, seharusnya dalam bertindak Satpol PP berdasarkan hukum. Dia menyayangkan terkait ada beberapa banner dan spanduk perkenalan calon Wali kota Tb. Bayu Murdani diambil oleh Satpol PP di beberapa ruas jalan di Serpong Utara dan Serpong Induk.

"Jangan gitulah ini kan masa perkenalan. Apa banner itu menggangu pengguna jalan? Apa dia mengganggu warga sekitar enggak kan?" ujarnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online