Tradisi "Syawalan" Masyarakat Pekalongan

Tradisi "Syawalan" Masyarakat Pekalongan

detaktangsel.com- PEKALONGAN, kesenenian tradisional Sirkis Kuda Kembar di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan menjadi sebuah warisan budaya masyarakat Pekalongan, dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dalam menyambut "Syawalan" atau tradisi memperingati hari lebaran.

Dalam atraksi ini mempertunjukan seni akrobatik seperti atraksi menggunakan sepeda, mengangkat sepeda motor dangan dua kaki serta akrobatik lain yang membuat penonton berdecak kagum. pada penampilan sirkis juga diiringi tabuhan rebana dengan melantunkan shalawat nabi dan tembang jawa yang berisi nasifat dan petuah.

Selain seni akrobatik, sirkis atau yang akrab dengan nama "Kuntulan", juga menampilkan atraksi ketangkasan "debus" tradisi khas masyarakat Banten seperti, memakan paku, memukul benda tajam, tidur diatas paku serta lain sebagainya.

Namun terselip sebuah kekhawatiran Santoso, pimpinan Sirkis Kuda Kembar saat tradisi warisan leluhur ini mulai mengalami degradasi karena sedikitnya regenerasi Sirkis, karena umumnya pemain Sirkis berusia lanjut. "sulit sekali mengajak anak-anak ataupun muda-mudi untuk belajar Sirkis mungkin mungkin dianggap ketinggalan Jaman" ungkap Santoso, Senin (4/8).

dalam keberlangsungan Sirkis serta beberapa pemainnya, Santoso mengandalkan pada masyrakat yang mau mengundang, biasanya ketika acara pernikahan atau sunatan. santoso tak terlalu mematok harga, umumnya disesuaikan dengan budget yang mengundang, namun biasanya harga berkisar 5-6 juta rupiah setiap tampil.

"Biaya memanggil sirkis biasanya disesuaikan dengan yang mengundang, yang terpenting bagaimana kesenian ini bisa terus lestari, karena umumnya pemain sirkis punya pekerjaan lain seperti Petani, Nelayan dan Buruh" tutur Santoso.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online