Replika senjata api berpeluru plastik yang lebih dikenal dengan air soft gun pertama kali di iptakan di Jepang sekitar 1970-an. Berbeda dengan negara penciptanya, di Indonesia siapapun mudah mengantongi mainan yang mulai trend di Serang sejak tahun lalu itu. Hal ini tentu memicu beberapa oknum untuk berbuat kejahatan dengan menyalahgunakannya.

Kapolres Serang AKBP Yudi Hermawan, kemarin, mengemukakan, aksi kejahatan dengan menggunakan air soft gun makin marak. Karena kurang kuat aturan yang mengatur tentang kepemilikannya. Walau di Banten, Serang khususnya tidak ada dealer resmi air soft gun, di toko toko online banyak yang jual.

Kondisi demikian, menurut Yudi, diperparah dengan tidak adanya undang-undang kriminal yang mengatur tentang kejahatan dengan alat bantu air soft gun. Pelaku yang menggunakan air soft gun, paling hanya bisa dijatuhi pasal penganiyaan. Sedang penyalahgunaan air soft gun tidak diatur. (wan)