Pasca Diterjang Banjir, SMPN 22 Tangsel Bersih - bersih Sekolah

Siswa-siswi SMPN 22 Tangsel Bersi-bersih sekolah Siswa-siswi SMPN 22 Tangsel Bersi-bersih sekolah

detaktangsel.com TANGSEL - SMPN 22 Tangerang Selatan tidak luput diterjang banjir yang melanda Tangsel. Air luapan sungai kali angke merendam SMPN 22 yang berlokasi di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, terendam air setinggi 50 cm, untungnya saat banjir sekolah masih libur.


"Baru kali ini mas, di sini kebanjiran. Karena di sekolah kita walaupun hujan deras ga pernah banjir, karena di belakang dibangun tandon," ungkap Nurhayati, Wakil Kurikulum SMPN 22 Tangsel Nurhayati, Senin (6/1/2020).

Sejak dibangun pada tahun 2016 lalu, Nurhayati menuturkan, baru kali ini sekolah dengan 15 ruang belajar ini kebanjiran. Sebab kata dia, di sekolahnya sudah dibangun tandon untuk menampung air saat hujan turun.
"Waktu banjir, kita lagi libur habis semesteran, tapi ada panjaga sekolah. Guru-guru juga pada datang, jadi data sama barang-barang yang penting aman, cuma bekas-bekas soal yang sudah tidak terpakai yang rusak," ungkapnya.

Lokasi yang tidak jauh dari aliran kali Angke, membuat sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 557 itu, tergenang air hingga mencapai ketinggian 50 cm.

Akibat banjir yang merendam sekolah tersebut, para siswa-siswi melakukan kegiatan bersih-bersih sekolah usai liburan semester ganjil.

"Tadi pagi kita sudah rapat dengan Kepala Sekolah, dengan dewan guru semua, setelah itu anak-anak bantu membersihkan pacsa banjir, walaupun sebelumnya sudah dibersihkan oleh petugas gabungan," ujarnya.

Sementara, Alistia, siswi kelas tujuh mengatakan, sejak datang ke sekolah pada pukul 07:00, semua siswa ditugaskan untuk membantu membersihkan sisa-sisa kotoran pasca banjir.

"Sekolah masuk jam tujuh, tadi semua siswa ditugaskan untuk bersih-bersih sisa banjir pak," tandas Alistia.
Sementara Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, Muslim Nur mengatakan, kegiatan bersih-bersih sekolah merupakan bagian dari pembelajaran dan impelementasi pendidikan karakter.
"Kegiatan bersih-bersih kelas bagian dari implementasi pendidikan karakter, apalagi kan sekolahnya habis kebanjiran," kata Muslim saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020).

Selain itu, Muslim menuturkan, Kepala Sekolah juga diminta agar memberikan semangat, agar para siswa dapat merasakan keadaan yang terjadi di sekolah usai banjir melanda tempat belajarnya.

 

"Kepala Sekolah harus memberikan semangat, agar para siswa betul-betul dapat merasakan apa yang terjadi di tempat belajar mereka," pungkasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online