Kepincut Pilkada Tangsel, Siti Nur Azizah Undur Diri Dari PNS

Siti Nur Azizah Ma'ruf saat kembalikan form penjaringan Balon wali kota di DPD Gerindra Banten, Sabtu (9/11/2019). Siti Nur Azizah Ma'ruf saat kembalikan form penjaringan Balon wali kota di DPD Gerindra Banten, Sabtu (9/11/2019).

Detaktangsel.com SERPONG--Selama 18 tahun menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementrian Agama (Kemenag) RI, Siti Nur Azizah Ma'ruf, akhirnya resmi mengundurkan diri.

Kini, putri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin itu pun memantapkan diri terjun di dunia barunya dengan mengikuti konstalasi politik di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun depan.

Soal mundurnya Azizah dari PNS di Kemenag RI, di sampaikannya saat mengembalikan form penjaringan Bakal Calon (Balon) wali kota Tangsel di Partai Gerindra DPD Provinsi Banten, Jalan Raya Serang-Pandeglang, Sabtu (9/11/2019 kemarin.

"Demi membuktikan keseriusan niat saya tersebut secara berani, tulus dan ikhlas saya telah mengajukan pengunduran diri dari profesi saya selaku PNS, sebuah profesi yang telah saya jalani selama 18 tahun di Kementerian Agama RI," kata Azizah.

Ia juga menegaskan, keseriusannya berkiprah sebagai politisi bukan aji mumpung karena posisinya sebagai Puteri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Melalui perahu politik partai besutan Prabowo Subianto itu, Azizah meyakini jika dirinya memiliki satu visi dengan partai yang memiliki semboyan di awal pendiriannya untuk mendapatkan 'Haluan Baru, Pemimpin Baru'.

"Seperti itulah kiranya suasana kebatinan masyarakat Tangsel yang mendorong saya maju saat ini," ungkapnya.

Dengan kondisi Kota Tangsel demikian, Azizah juga menyatakan bahwa tekadnya berkontestasi di Pilkada Tangsel bukan di landasi oleh ambisi pribadi, melainkan karena mewakili harapan dan keinginan masyarakat Tangsel yang harus segera di wujudkan.

"Semangat saya maju di Pilkada Tangsel karena dilandasi oleh semangat yang sama dengan makna "kotak persegi panjang bergaris hitam, berwarna dasar putih dalam logo Partai Gerindra yang melambangkan kesucian dan keikhlasan. Kotak persegi tersebut di tengah terdapat lima persegi bergaris hitam dengan dasar merah, yang melambangkan keberanian," bebernya.

Demi membuktikan keseriusan itu, Azizah menegaskan alasannya mengundurkan diri sebagai PNS di Kementerian Agama RI.

"Saya memilih untuk terjun ke dunia politik, dimana politik adalah sebuah jalan hidup yang baru bagi saya namun cukup menatang untuk di nikmati," ujar dia.

Dalam visinya, Azizah yang mengusung tagline Permata Tangsel merupakan akronim dari gagasan "Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan". Hal tersebut, kata dia lagi, merupakan pengejawantahan dari gagasan dan cita-cita Partai Gerindra sebagaimana tertuang dalam manifestonya.

Manifesto Partai Gerindra, tutur Azizah, adalah partai yang mencita‐citakan suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil secara ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender. Keadilan sosial harus didasari atas persamaan hak, pemerataan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

"Dengan perolehan 8 kursi di DPRD Kota Tangsel, saya berharap Partai Gerindra bisa mengambil inisiatif lebih untuk mendukung gagasan perubahan yang saya tawarkan melalui visi besar Permata Tangsel," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online