Mereka yang mendaftar tak hanya dari kader partai, Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga TNI aktif berpangkat kolonel pun, sama-sama mengirim tim nya untuk mengambil formulir ke sekretariat partai berlambang 'Banteng Moncong Putih' di Jalan Raya Boulevard, ruko Venice, Blok JD/09, Graha Raya Bintaro, Serpong Utara, Kota Tangsel.

Dengan keikutsertaan PNS dan TNI aktif yang mendaftar jadi bakal calon walikota, tentunya akan berdampak positif terhadap jalannya demokrasi di Kota Tangsel, terutama calon yang berasal dari non partai.

Ketua tim penjaringan bakal calon walikota dan calon wakil walikota Tangsel, Suhari Wicaksono mengatakan bahwa hingga hari ini, total ada lima orang pendaftar. Mereka semua mendaftar sebagai bakal calon wali kota.

"Untuk batas akhir pendaftaran sampai tangal 17 September.  Dua hari sebelumnya, calon yang mendaftar kalau bisa sudah mengembalikan formulir," ungkap Suhari, Selasa (10/9/2019).

Suhari jelaskan, akan ada tahapan yang dilakukan partai terhadap bakal calon yang sudah mendaftar. Partai, kata dia, akan membentuk tim khusus independen untuk menguji elektabilitas dan popularitas calon di masyarakat.

"Kita membentuk tim khusus yang akan terjun ke bawah untuk mengetahui seberapa populer bakal calon yang akan diusung," ujarnya.

Suhari juga menegaskan, tidak ada biaya dalam penaftaran ini. Sesuai dengan mekanisme partai, penjaringan dilakukan, karena kursi PDI Perjuangan saat ini tidak lebih dari 20%.

"Ketika kursi tidak lebih dari 20%, maka kita perlu membuka penjaringan. Sesuai dengan peraturan partai. Jadi, kita hanya sebatas penjaringan saja. Lalu, ada penjaringan dari DPD, dan putusan final ada di DPP," tandasnya.

Diketahui, dari lima bakal calon yang telah mengambil formulir pendaftaran hingga hari kedua ini, diketahui satu PNS aktif, yakni Lurah Cipayung Tomi Patria, dan seorang anggota TNI AU aktif Kolonel Beben Nurfadilah. Kolonel Beben merupakan Kepala Bidang Media di Menkopolhukam.