Sempat Buron Sehari, Sopir Angkot Maut Dibekuk Polisi

kondisi mobil angkot setelah menabrak truk molen kondisi mobil angkot setelah menabrak truk molen

detaktangsel.com SERPONG -- Sopir angkot tabrakan maut yang terjadi di Jalan Raya Serpong akhirnya dibekuk aparat kepolisian. Petugas dari Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap Hendi di kediamannya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang pada Sabtu (23/7).

Berdasarkan informasi, Hendi yang mengemudikan angkot R-14 dengan nomor polisi B 135 CTX jurusan Cimone-Perum sempat buron selama satu hari. Ia melarikan diri setelah menjadi penyebab tabrakan maut yang menewaskan lima orang dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Serpong pada Jumat (22/7) dini hari.

"Sempat buron satu hari setelah kejadian. Kami langsung lacak dan mendapat keterangan dari rekan-rekannya sesama sopir di Terminal Cimone. Akhirnya kami pancing melalui rekannya, ternyata sopir itu ada di rumahnya dan langsung kita sergap," kata Kanit Laka Lantas Polres Tangsel, Ipda Harry Rahmat menjelaskan kepada wartawan, Senin (25/7).

Saat ditangkap, menurutnya, Hendi sedang terkulai lemah lantaran menderita sejumlah luka akibat kecelakaan. Saat ini, yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Selatan untuk mendapat perawatan.

"Pelaku sudah di RS Kramat Jati dan masih kita mintai keterangan," kata Harry.

Dari keterangan sementara yang di dapat dari Hendi, menurut Harry sang sopir memilih kabur lantaran takut diamuk massa. Hendi, diakui Harry, sadar telah menjadi penyebab kecelakaan maut lantaran mengendarai angkot secara ugal-ugalan yang berujung tewasnya lima orang.

"Setelah kejadian, pelaku mengaku langsung kabur keluar dari mobil lalu menyeberang dan mencegat motor yang lewat. Pelaku juga langsung meminta pengendara sepeda motor ke rumahnya dengan alasan korban kecelakaan," ucapnya.

Pelaku mengakui kronologis yang terjadi sesuai dengan penuturan saksi-saksi yang ditemui oleh polisi. Saat melewati Bundaran Alam Sutera Hendi memang sudah kebut-kebutan dengan salah satu angkot yang tidak dikenalnya dan diketahui identitasnya.

"Dia mengaku memang kebut-kebutan niatnya memang seperti itu dari awal dalam perjalanan menuju Cisauk. Jadi yang sebenarnya bukan karena ada motor yang memutar di u turn akan tetapi Hendi sudah kebut-kebutan adu balap dengan angkot yang tidak diketahui identitasnya," tandasnya.

Seperti diketahui, kecelakaan maut terjadi antara angkot dengan truk molen yang sedang menurunkan barang di depan Mall WTC Matahari Serpong, Jumat (22/7). Lima orang tewas akibat kejadian nahas tersebut.

Mereka yang tewas antara lain Marga (48) yang merupakan pengemudi truk molen dengan nomor polisi B 9071 NIB. Kemudian penumpang bernama Ambon warga Ciledug dan‎ Syaiful Ilyas warga Jalan Kertajaya 1 Nomor 3 Perum 4, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

"Sedangkan dua korban meninggal lainnya belum diketahui identitasnya. Ciri-cirinya, satu penumpang angkot berjenis kelamim pria‎ dengan perawakan tubuh kurus dan korban lain perempuan berpostur gemuk. Korban tewas dibawa ke RSUD Tangerang," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Mansuri.

Selain korban tewas, Mansuri mengaku ada korban luka-luka lainnya. Mereka antara lain Suci (25) yang mengalami luka berat. Suci beralamat di Jalan Kertajaya 1 Perum 4 Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Alamatnya sama dengan korban tewas bernama Syaiful Ilyas.

"Sedangkan satu korban luka lainnya atas nama Hendri Hartono (24), warga Ta‎man Cibodas Blok E-14 Nomor 2, Kota Tangerang. Korban luka-luka saat ini menjalani perawatan di RS Asshobirin (Serpong Utara)," kata Mansuri menambahkan.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online