Saat Rekonstruksi, Pelaku Pembunuhan Bayi Terlihat Shock

Rekonstruksi pembunuh bayi di Pondok Aren, Kota Tangsel. Rekonstruksi pembunuh bayi di Pondok Aren, Kota Tangsel. Hendra

Detaktangsel.com PONDOK AREN-Yunianda Toto alias Yuni (21) pelaku aborsi hingga anaknya meninggal dunia terlihat shock saat menjalani rekonstruksi. Rekonstruksi dilakukan di restoran Bebek Janda PHX, Bintaro, Pondok Aren,Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Jerat hukum pasal-pasal pembunuhan pun siap mengantarkan wanita asal Nusa Tenggara Timur ini ke jeruji penjara. Tak banyak kata yang terucap dari tersangka pelaku pembunuhan bayinya sendiri ini saat menjalani rekonstruksi yang berlangsung didalam kios terbuat dari bahan kontainer tersebut. Dengan tatapan tanpa ekspresi, Yuni pun menjalani reka ulang peristiwa pembunuhan tersebut.

Kapolres Kota Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, pelaku hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut ihwal perkara yang tengah dihadapinya itu.  "Dia (tersangka-red) masih shock. Belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut," kata Kapolres pada Kamis (18/1/2018).

Sementara Kasatreskrim Polres Kota Tangsel AKP Ahmad Alexander Yurikho mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan bagian Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya. Sebab, tersangka hingga saat ini belum menceritakan semua hal yang saat ini tengah dihadapinya.

"Ini untuk melakukan tes kejiwaan. Selain itu, kami juga akan melaksanakan trauma healing kepada tersangka, karena yang bersangkutan belum menceritakan semua hal yang menimpanya," ungkapnya.

Apalagi, Alex sebutkan, soal siapa orang tua laki-laki dari bayi tersebut hingga saat belum diketahui status hubungannya sebagai apa terhadap tersangka. Sehingga, tersangka menghabisi janin yang diduga kehadirannya tidak diinginkan oleh tersangka. "Satu yang belum terjawab adalah siapa orang tua laki-laki dari janin tersebut, apa hubungannya dengan tersangka sehingga kehadiran janin tidak dikehendaki oleh tersangka," tandasnya.

Yunianda Toto alias Yuni dalam rekonstruksi melakukan sebanyak 18 adegan. Terungkap bila tersangka telah menyiapkan sebilah pisau yang pada awalnya akan digunakan untuk memotong tali ari si jabang bayi. Hal ini tergambar pada adegan ke-12 jalannya proses rekonstruksi tersebut. Akan tetapi, karena bayinya bergerak dan tersangka berpikir pendek, pisau yang tadinya digunakan untuk memotong tali ari kemudian digunakan untuk menyayat leher bayi tak berdosa itu.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online