Print this page

Aspirasi Dewan Tidak Terakomodir Dalam APBD-P RAPAT PARIPURNA LANJUTAN BADAN ANGGARAN DPRD TERTUNDA

DSC 0053SETU,

Agenda rapat paripurna lanjutan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan, yang sedianya dilaksanakan pada Senin (9/9) pukul 10.00 WIB hingga berita ini diturunkan terpaksa batal dilaksanakan oleh Pimpinan DPRD dan anggota Badan Anggaran, padahal 21 dari 23 orang anggota Badan Anggaran telah hadir di Aula Sidang Paripurna.

Agenda rapat paripurna tersebut berubah menjadi rapat internal Badan Musyawarah Dewan yang membahas penajaman materi finalisasi Badan Anggaran terhadap rancangan peraturan daerah tentang kebijakan umum Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2013, yang dilanjutkan dengan rapat pimpinan Dewan di ruang kerja Ketua DPRD, Bambang P. Rachmadi.

Kekecewaan anggota Dewan atas banyaknya masukan dan usulan DPRD yang tertuang dalam pandangan umum fraksi-fraksi yang tidak terakomodir dalam penyampaian nota keuangan dan Raperda APBD-P, diduga kuat menjadi faktor penyebabnya.

Salah satu anggota Badan Anggaran yang juga anggota Komisi IV, Bambang Triyadi yang salah satunya tugasnya membidangi Infrasturktur, terlihat masih menyimpan kekecewaaannya. “Banyak sekali usulan Dewan dari hasil Reses yang disampaikan ke pemerintah kota Tangsel, yang tertuang dalam pandangan umum fraksi-fraksi tidak diakomodir oleh Pemkot.

"Kalau kami kembali bertanya kepada masyarakat tentang apa yang dibutuhkan masyarakat, pasti akan dijawab yang dulu aja belum direalisasikan,” papar anggota Dewan tersebut memberikan alasan.

Bila dikaji lebih dalam, kegelisahan para anggota Dewan sangat mungkin bisa dimengerti bila hasil Reses kepada konstituen tidak terakomodir dalam APBD-P tahun anggaran 2013. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi para angota Dewan yang kembali mencalon diri menjadi Calon Anggota Legslatif pada Pemilihan Umum Legislatif (Pemilu Legislatif) tahun 2014 mendatang.

Namun, bila yang terjadi adalah belum adanya kesepakatan dan kesepahaman tentang “komitmen” pemkot Tangsel atas persetujuan Dewan terhadap APBD-P, mungkin inilah titik balik kemerosotan mental wakil rakyat tersebut, atau keduanya memang bermasalah ?

Dalam beberapa kesempatan, beberapa anggota Dewan sempat terdengar berceloteh bahwa APBD-P menjadi mementum penting untuk mempersiapkan diri dalam Pemiilu Legislatif mendatang.

(Zal).