Airin Ditantang 'Ngelenong' di Festival Lenong Betawi 2017

Salah satu kesenian betawi gambang kromong. Salah satu kesenian betawi gambang kromong. Hendra

DetakTangsel.com PONDOK AREN - Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany ditantang main lenong pada Festival Lenong Betawi ke III. Festival ini akan digelar Jumat pekan ini di lapangan Kampus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel.

Selain wali kota, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel Judianto, Anggota DPRD, Kapolres Tangsel dan pejabat lainnya ditantang melakoni lenong pada festival yang digelar Lembaga Budaya Betawi (LBB) Kota Tangsel ini.

"Naskah sudah kita serahkan beberapa hari lalu kepada walikota dan beberapa yang lainnya. Saat ini tinggal kesiapan panitia saja," kata Ketua LBB Tangsel, Abdul Karim dilokasi yang akan dijadikan festival lenong, lapangan kampus STAN Bintaro, Selasa (7/11/2017).

Dia bilang, ada dua naskah yang diberikan kepada masing-masing pejabat dilingkup Kota Tangsel. Masing-masing naskah tersebut bertemakan kehidupan sosial yang ada pada masyarakat Betawi Kota Tangsel. Kendati begitu, Abdul Karim belum mau membocorkan peran yang nantinya akan dilakoni oleh para pejabat masing-masing. "Ya kita lihat aja nanti, karena walikota dan pejabat lainnya tampil di malam penutupan. Yakni minggu malam," ungkapnya.

Baca juga: Begini Keinginan Kimpo Setelah Situ Perigi Ditata

Menurutnya, karena festival lenong tujuannya untuk melestarikan budaya Betawi yang ada di Kota Tangsel ini, maka dalam gelaran yang akan dibuka sejak Jumat pagi hingga Minggu malam itu, akan diisi beberapa perlombaan kesenian khas daerah.

"Pada Jumat paginya, ada karnaval budaya. Salah satunya barongsai, nongche atau drum band khas Betawi, iringan ondel-ondel berjumlah 15 pasang. Dilanjut dengan lomba hadroh dan festival band Betawi. Khusus band Betawi ini, saat ini sudah ada 10 grup yang mendaftar," ujar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto mengatakan bahwa Festival Lenong Betawi 2017 ini, tak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para pelaku seni budaya yang ada di Tangsel. Lebih dari itu, kegiatan tersebut menjadi ajang untuk merekatkan masyarakat dengan unsur pimpinan daerah yang ada di Kota Tangsel.

"Dari lenong yang melibatkan unsur muspida ini, menjadi contoh pembauran yang ada di masyarakat Tangsel. Naskah sudah saya terima, 95 persen siap," tandasnya.

Baca juga: Tata Situ Perigi, Kimpo Rogoh Kocek Rp200 Juta

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online