Kimpo mengatakan, penanaman berbagai jenis pohon sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Dia juga mengatakan, jika sudah selesai bantaran situ ditanami pohon, selanjutnya akan diserahkan kepada Wali Kota Airin Rachmi Diany sebagai kado HUT ke-9 Kota Tangsel, 26 November nanti.
"Ini sebagai bentuk kepedulian saya kepada Pemkot Tangsel. Jika sudah selesai ditata, saya ingin serahkan kepada wali kota (Airin Rachmi Diany) sebagai kado HUT kesembilan Kota Tangsel," tuturnya polos.
Selain akan diserahkan kepada Wali Kota Airin Rachmi Diany, Kimpo juga mengatakan bahwa masyarakat Pondok Aren, khususnya Perigi lama, juga harus menjaga kelestarian Situ Perigi.
"Saya iri dengan keadaan situ-situ yang ada di kota ini, mereka kondisinya terjaga. Saya ingin situ ini bisa dikunjungi orang banyak. Apalagi kalau lihat tandon ciater, banyak warga disini tiap libur jalan kesana. Makanya jika situ ini rapih, saya ingin ada keramaian di situ ini," bebernya.
Baca juga: Tata Situ Perigi, Kimpo Rogoh Kocek Rp200 Juta
Soal niatnya menata Situ Perigi, Kimpo mengaku pernah mengajak warga sekitar. Namun, bukannya mendapatkan kalimat memuaskan namun justru kalimat yang hingga kini masih dirasakan menyakitkan. Bagaimana tidak, Kimpo dibilang tidak waras memiliki niat untuk menata situ.
"Tapi saya sabar, karena niat dan tekad saya sudah bulat untuk menata situ ini agar menjadi layak dikunjungi masyarakat. Alhamdulillah, pas ada rejeki saya lakukan," ujar pria yang berprofesi sebagai petani dan pedagang pohon hias dilapak tak jauh dari Kantor Kecamatan Pondok Aren ini.
Kimpo juga mengungkapkan, adanya coretan-coretan disepanjang tembok pembatas dan tembok pengembang, rencananya akan diubah menjadi lukisan mural.
"Biar kelihatan lebih bagus. Kalau sekarang kan yang ada banyak coretan aja, kalau dikasih lukisan mural pasti tambah hidup apa yang ada disini," tandasnya. (Dra)