Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengprov PBSI Banten, Tjandra Anggriawan Husen. Kata dia, selama ini KONI Banten selalu gagal mendapatkan bantuan dana dari pihak swasta. Sehingga, dana pembinaan bersumber dari gelontoran Dana Hibah Pemprov Banten. Itupun setiap tahunnya tidak mencukupi.

"Karena itu, saya nilai pembinaan kita tidak bisa maksimal. Makanya, besar harapan saya, dipundak Bu Rumiah, itu semua bisa terwujud," papar Tjandra.

Tapi, dengan catatan, metode yang dilakukan harus berbeda. Yakni, jangan KONI yang mengundang pihak swasta. Melainkan langsung dari Pemprov Banten atau langsung Gubernur Banten yang mengundang. Bila demikian, dirinya yakin, pihak swasta pasti membantu KONI.

"Soalnya Gubernur Banten yang memintanya. Pastinya, pihak swasta tidak keberatan. Tapi, itu terserah Bu Rumiah saja. Saya hanya mencoba memberikan saran," ucapnya.

Yang jelas, Tjandra ingin ada perubahan yang signifikan pada pembinaan olahraga di Banten, khususnya untuk menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, yang akan dilaksanakan di Jawa Barat (Jabar) pada 2016 mendatang.

Terpisah, Ketua Umum KONI Banten, Brigjen Pol (Purn) Rumiah Kartoredjo mengatakan, selain mengupayakan sumber dana dari pihak swasta, ia tetap akan memaksimalkan pendanaan dari Pemprov Banten.

Yaitu, berusaha agar anggaran untuk KONI mendapatkan jatah dua persen dari total APBD Pemprov Banten tahun ini.