Print this page

IPM Banten Diakui Masih Rendah

IPM Banten Diakui Masih Rendah

detakserang.com- SERANG, Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengakui Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten masih rendah. Karena ada beberapa indikator yang belum tercapai, di antaranya pendidikan dan kesehatan.


"Kita tidak bisa menutup mata, memang kondisinya seperti ini. Ini artinya kita harus mulai dari sekarang berkordinasi dengan kabupaten/kota. Sebab, provinsi tidak bisa bekerja sendiri untuk meningkatkan IPM dan mencapai target MDGs," ujar Rano Karno usai meninjau bhakti sosial Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Kampung Pengapuran, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Serang, Rabu (12/2).


Selain masalah kesehatan lingkungan yang perlu terus ditingkatkan, katanya, kematian bayi dan ibu melahirkan juga masih tinggi. Selain itu, kasus gizi buruk di Banten juga masih tinggi akibat kekurangan pangan di Serang.
"Serang termasuk salah satu daerah yang belumberhasil dalam penanganan gizi buruk," terangnya.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten harus turun ke lapangan berkordinasi dengan kabupaten/kota sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga tentu harus proaktif dalam mengatasi masalah kesehatan ini.


"Sejauh ini Dinkes Banten sudah melakukan kunjungan ke tiga kabupaten/kota untuk terjun langsung ke lapangan," katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Mohammad Yanuar mengatakan, kegiatan bakti sosial Dinas Kesehatan Provinsi merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang marjinal serta terkena musibah. Bahkan, sebagai wujud kepedulian sosial pegawai Pemprov Banten terhadap situasi dan kondisi masyarakat yang terkena musibah.


Menurut Yanuar, saat ini IPM Banten masih rendah yakni urutan ke-23 secara nasional. Di ntara penyumbang rendahnya IPM adalah angka harapan hidup yang masih rendah, angka melek hurup ata-rata masih 8,1 tahun, tingginya kematian ibu,dan bayi menyumbang nomor urut ke lima. (gan)