Tiga Pasar Akan Diaktifkan Kembali

Tiga Pasar Akan Diaktifkan Kembali

detakserang.com- SERANG, Pemkot Serang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) akan kembali menghidupkan kembali tiga pasar yang sebelumnya tidak aktif tahun ini. Sehingga para pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan tertata.

 Plt Diseperindagkop Kota Serang Akhmad Benbela menyebutkan, empat pasar yang akan diaktifkan kembali adalah Pasar Kalodran, Taktakan, dan Trondol. Untuk Pasar Kalodran sekarang sedang tahap pemeliharaan dari kontraktornya. Di mana sebelumnya telah direvitalisasi dengan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat sekira Rp650 juta.

"Belum kami aktifkan kembali. Pemeliharaannya tiga bulan, dari Januari sampai Maret. April baru mulai lagi," ungkap Benbela, Senin (17/3).

Benbela mengatakan, nantinya Pasar Kalodran akan diprioritaskan
untuk diisi para pedagang yang memang telah mengisi pasar itu sebelumnya. Bahkan, pasar yang tadinya hanya ramai di hari Selasa dan Sabtu, akan mulai diaktifkan setiap hari.

Bahkan bentuk bangunannya pun dibuat agar para pedagang kaki lima (PKL) tak lagi berjualan di bahu jalan. Tak hanya Pasar Kalodran, Benbela mengatakan, Pasar Taktakan pun telah direvitalisasi. Bahkan, fungsi pasar yang dibangun dengan anggaran dari Kementerian Koperasi itu pun diubah.

"Tadinya untuk pasar biasa. Sekarang kami akan buat untuk pasar buah. Karena Taktakan penghasil buah-buahan," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini banyak pedagang buah-buahan yang berjualan di sepanjang Jalan Taktakan. Apabila Pasar Taktakan aktif, maka masyarakat yang ingin menikmati buah-buahan dari hasil bumi Taktakan dapat datang ke pasar tersebut. Terlebih, durian yang menjadi primadona.

"Kalau sedang tidak musim, ya dibuat bagaimana supaya stok duriannya ada setiap saat. Yang di Baros saja bisa. Jadi orang tak perlu jauh-jauh ke Baros kalau mau makan duren," katanya.

Nantinya, pasar itu akan dikelola koperasi pedagang buah-buahan. Untuk sementara, para pedagang yang akan menempati pasar itu tidak akan dikenai biaya sewa sampai mereka mempunyai pelanggan. Terkecuali untuk biaya kebersihan dan listrik.

Ia menyebutkan, rumah potong hewan di Trondol akan diubah menjadi pasar hewan, khusus unggas. Sehingga para pedagang hewan tidak berjualan di sembarang tempat seperti di Royal dan Taman Sari. Tetapi mereka bisa berjualan terpusat di Trondol.

"Jadi kita ingin mulai melakukan penataan sekaligus memberikan tempat kepada para pedagang. Jadi ketika nanti ada yang mau mencari hewan, tidak susah dan bisa mencarinya di Pasar Trondol, seperti Pasar Pramuka di Jakarta," katanya.

Jika tidak cocok lagi di pusat perkotaan, menurutnya, ada rumah potong hewan karena pasti akan menimbulkan bau dan limbah kotorannya akan mengganggu warga dan mencemari lingkungan. Jadi nantinya untuk lokasi bisa mencari di tempat lainnya yang betul-betul pas.

Pada kesempatan itu, ia menambahakn, pihaknya ingin mengatifkan kembali Wisata Kuliner Taman Sari yang saat ini mangkrak tidak terurus begitu saja. Untuk itu, pihaknya berharap pengelolaan kawasan itu diserahkan ke Disperindagkop. "Sayang kalau dibiarkan begitu saja,"tandasnya.(new)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online