Print this page

Harga Jengkol Naik 20 Persen Lebih

Cikupa- Jengkol di Pasaran mulai naik sebesar 20% di Tangerng.Kamis (07/11) Cikupa- Jengkol di Pasaran mulai naik sebesar 20% di Tangerng.Kamis (07/11)

CIKUPA - Harga jengkol di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang kembali naik. Selain harga tinggi, stok jengkol di pasaran juga mulai bekurang.

Salah satu penjual jengkol di Pasar Tradisional Cikupa, Julkifli mengatakan, saat ini harga eceran jengkol tanpa kulit mencapai Rp. 22-25 ribu. Padahal pekan lalu, harga jengkol hanya sekitar Rp. 12-18 ribu.

Kenaikan harga jengkol ini menurut Julkifli lantaran minimnya stok yang tersedia di tingkat agen. Dirinya yang biasa membeli stok 2-3 kwintal perhari, saat ini hanya kebagian jengkol sekitar 1 kwintal saja. Bahkan kadang kurang dari satu kwintal.

"Kalau stoknya lagi banyak, biasanya harga stabil kisaran Rp. 12-18 ribu, bahkan bisa kurang. Tapi saat ini stoknya lagi menipis," ujar Julkifli kepada Detak Tangsel.com, Kamis (7/11).

Menurut Julkifli, stok jengkol yang tersedia di Pasar Induk Tanah Tinggi hanya jengkol dari Kalimantan, sementara jengkol dari sekitar Jawa dan Sumatera tidak tersedia. Itupun hanya tinggal beberapa agen saja yang masih ada stok.

"Biasanya kalau stok jengkol dari Sumatera, terutama dari Lampuing ada, hargapun stabil. Bisa-bisa hanya sekitar Rp. 8-12 ribu per kilo. Tapi kali ini memang stok minim," tuturnya.

Salah satu pelanggan Jengkol Mak Icih mengatakan, memang dirinya sedikit keberatan dengan harga jengkol yang tinggi ini. Karena ini sangat berpengaruh terhadap omset penjualan nasi uduknya.

"Kalau harga jengkol sekitar Rp. 12-18 ribu sih, saya masih bisa beli 2-3 kilogram perhari. Tapi kali ini, saya hanya beli setengah kilo saja," ujarnya. (Vj)