Tragis...Dicuekin Bidan, Husniyati Melahirkan di Toilet

puskesmas balarajaBALARAJA - Sungguh malang nasib yang dialami Hunsniyati (22) warga Kampung Kuwaron RT 03/01, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya.
Bermaksud ingin mendapatkan persalinan yang layak, sesampainya di Puskesmas Balaraja, ia harus melahirkan di toilet. 
 Informasi yang dihimpun, peristiwa itu dialami Husniayati kemarin sore sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya Husniyati yang sudah merasa mules-mules datang ke bidan desa di lingkungan tempat tinggalnya. Karena tidak ada peralatan yang lengkap, ia kemudian dirujuk ke Puskesmas Balaraja.   
 
Kakak dari Husniyati, Suwardi Wijaya mengatakan, sekitar pukul 08.00 WIB adiknya ini masuk ke Puskesmas Balaraja. Karena cuma ada satu bidan, setelah dicek menurut bidan adiknya ini baru 'pembukaan 3' sesuai istilah kedokteran. Bidan maupun perawat yang ada tidak mau menyentuh Husniyati lantaran harus menunggu 'pembukaan 10'. 
 
Sejak pukul 12.00 WIB Husniyati sudah merintih kesakitan, tidak ada satupun bidan maupun suster yang menolongnya dengan alasan masih harus menunggu 'pembukaan 10'. Sampai-sampai sekitar pukul 15.00 WIB Husniyati harus ke toilet lantaran mengaku tidak kuat menahan sakit perut.
 
"Ke toilet hanya ditemani istri saya, sesampainya ditoilet adik saya tidak keluar-keluar hingga 15 menit. Setelah digedor-gedor, baru pintunya dibuka dan melihat bayinya berada di toilet dengan kepala maasuk ke lobang toilet," ujar Suwardi. 
 
Menurut Suwardi, istrinya langsung teriak meminta tolong, karena tali pusar bayi masih menempel dengan ari-ari. Beruntung bayi itupun dapat terselamatkan setelah memanggil perawat bernama Susi.
 
Menurut Suwardi, meskipun saat ini Husniyati sudah mendapat perawatan di ruang bersalin Puskesmas Balaraja, tetap saja dirinya menyayangkan sikap bidan dan perawat di puskesmas tersebut. 
 
"Hanya gara-gara kami warga miskin yang ingin mendapat pelayanan kesehatan, malah dicuekin oleh petugas puskesmas," tuturnya. (vj)
 
Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online