Dengan adanya iklan tersebut, kebanyakan pengguna internet biasanya hanya mengganggap iklan tersebut sebagai perbuatan yang mencemarkan demokrasi. Namun bagi pengguna internet awam, ada juga yang beranggapan iklan tersebut dibuat oleh sang pemilik situs yang pro terhadap salah satu pasangan Capres-Cawapres.
Reza Alfian, salah seorang peguna internet yang mengetahui adanya iklan kampanye hitam tersebut mengaku tak terprovokasi. "Iklan itu hanya untuk memprovokasi massa saja. Semoga masyarakat yang mengetahui itu biasa saja," katanya saat ditemui di sebuah warnet di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (9/7).
Reza mengatakan, kasus iklan kampanye hitam tersebut harus diusut siapa pembuatnya, dan jika tertangkap, segera adili seadil-adilnya. "Setiap pelanggaran hukum harus ditindak sesuai dengan peraturan yang ada. Apalagi momentnya saat pesta demokrasi saat ini," jelasnya. Iklan tersebut, kata Reza, mungkin dibuat oleh pihak yang kontra terhadap salah satu pasangan Capres-Cawapres.
Selang waktu beberapa jam, iklan kampanye hitam tersebut sudah tidak muncul lagi di beberapa situs populer maupun halaman depan google.