Wacana Monetisasi WhatsApp Melalui Iklan Menuai Kontroversi

Wacana Monetisasi WhatsApp Melalui Iklan Menuai Kontroversi

Detaktangsel.com, TECH -- Ada diskusi intensif antara tim WhatsApp dan Meta mengenai potensi monetisasi obrolan WhatsApp melalui penyisipan iklan di dalamnya.

Berita ini menjadi sorotan karena jika benar, akan menjadi tindakan yang melanggar janji yang sebelumnya diberikan oleh Facebook dan WhatsApp kepada pengguna mereka. Namun, WhatsApp dengan cepat membantah laporan tersebut.

Melalui akun Twitter resminya, Will Catchart mengatakan, "Cerita dari @FT ini tidak benar. Kami tidak melakukan hal tersebut. Selain itu, sepertinya ada kesalahan dalam pengejaan nama Brian."

Laporan sebelumnya juga mencatat bahwa tim di Meta, perusahaan induk WhatsApp, sedang membahas kemungkinan menampilkan iklan di layar obrolan WhatsApp sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan.

Meskipun pembahasan telah berlangsung, belum ada keputusan resmi yang diambil karena karyawan Meta masih memperdebatkan apakah langkah ini akan menimbulkan masalah dan berpotensi mengusir pengguna.

Selain itu, ada pertimbangan untuk memperkenalkan opsi berlangganan yang akan memungkinkan pengguna WhatsApp untuk menghindari iklan, namun gagasan ini juga menuai banyak penolakan.

Jika nantinya iklan diintegrasikan, antarmuka WhatsApp dapat mirip dengan cara iklan ditempatkan di antara percakapan di Facebook Messenger atau dalam email Gmail.

Meskipun masih ada banyak ketidakpastian mengenai kemungkinan monetisasi WhatsApp melalui iklan, pengguna yang prihatin akan privasi kemungkinan akan melihat ini sebagai langkah mundur dari janji yang dibuat WhatsApp pada tahun 2014.

Sementara itu, WhatsApp telah memperkenalkan akun bisnis yang, sayangnya, tidak menyediakan tingkat perlindungan privasi yang sama seperti yang diberikan untuk obrolan pribadi pengguna individu. (Aip)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online