Ratusan SMP Dilatih Kurikulum 2013

Ratusan SMP Dilatih Kurikulum 2013

detaktangsel.com SERPONG - Untuk memperkuat program pengembangan Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan (SBSNP) Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) melalui Program USAID PRIORITAS akan melatih 416 SMP se Indonesia, program ini untuk mempercepat kurikulum 2013.

Program ini dapat membantu LPMP, Dinas Pendidikan, dan LPTK dalam mendampingi guru dan kepala sekolah mengimplementasikan standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan sebagai bagian program dalam mewujudkan sekolah berbasis standar nasional pendidikan (SBSNP).

Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan PPMP Bastari mengatakan SBSNP merupakan program PPMP Kemendikbud untuk meningkatkan layanan pembelajaran yang berkualitas.

"Kerjasama ini untuk memperkuat standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan yang sesuai  implementasi Kurikulum 2013," ungkapnya, Senin (25/8).

Dikatakan, program USAID PRIORITAS yang melibatkan LPTK, LPMP, Dinas Pendidikan, dan sekolah dalam mengembangkan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah, sejalan dengan program PPMP.

"Kami akan melatih para fasilitator yang terdiri dari pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, widyaiswara LPMP, dan dosen LPTK," katanya.

Kata dia, pihaknya akan melatih 416 SMP yang melaksanakan program SBSNP dalam rangka mempercepat pencapaian standar nasional pendidikan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut juga program piloting SBSNP akan berlangsung selama empat tahun

"Diharapkan sekolah tersebut menjadi rujukan bagi sekolah di sekitarnya," katanya.

Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston menuturkan program pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS dan PPMP Kemdikbud akan didiseminasikan oleh LPMP di seluruh Indonesia.

Agar mengelola pembelajaran yang efektif, mengembangkan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, penilaian otentik, dan mengembangkan budaya literasi melalui pembelajaran yang sesuai dengan implementasi kurikulum 2013.

"Proses pelatihan yang dikembangkan lebih banyak memfasilitasi peserta untuk berdiskusi dan praktik dalam menemukan konsep dan mengimplementasikannya dalam praktik mengajar di kelas. Dengan lebih banyak praktik, proses pelatihan menjadi lebih bermakna," terangnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online