Masa mahasiswa yang tergabung dalam HMI ini melakukan aksinya dengan membentangkan spanduk dan meneriakkan yel-yel, menuntut kepada pemerintah pusat, untuk melakukan perbaikan terhadap Indonesia dari Disintegrasi bangsa yang belakangan terjadi, seperti Konflik sosial antar RAS dan konflik antar daerah pusat, konflik antar suku, agama, dan golongan politik.

Ketua HMI Cirendeu, Emir Muhammad Nur mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekhawatiran terhadap terjadinya berbagai konflik etnis yang sebagian bernuansa agama yang telah melanda tanah air, Akibat Disintegrasi bangsa.

"Kami melakukan satu gerakan revolusi sebagai alternatif terakhir (mungkin), untuk membangun kesadaran kebangsaan dan usaha untuk mempertahankan keutuhan NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila sebagai The End Of Ideology (Francis Fukuyama), hal ini untuk perbaikan Indonesia yang lebih harmonis," ujarnya.

Dalam aksi itu, masa HMI meminta pemerintah Indonesia melakukan beberapa hal, yakni:

1. Menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan semangat NKRI
2. Hentikan komersialisasi pendidikan
3. Wujudkan stabilitas ekonomi
4. Tegakkan HAM dan supremasi hukum dalam kesetaraan humanistis
5. Usut tuntas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
6. Ciptakan integrasi bangsa sesuai amanah UUD 1945
7. Menjunjung tinggi keadilan dalam berdemokrasi tanpa adanya praktik manipulasi

Jika stabilitas Negara tidak kunjung membaik, masa HMI dari sejumlah daerah akan bergabung dan melakukan aksi besar-besaran di Jakarta.