Print this page

Sekolah Keluhkan Jumlah IWB Sangat Minim

Sekolah Keluhkan Jumlah IWB Sangat Minim

detakserang.com - SERANG, Interactive White Board (IWB) merupakan trobosan baru di dunia pendidikan di Indonesia. Alait initelah didistribusikan ke seluruh jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA sederajat di Banten sejak 2012.

IWB dinilai sebagai alat pembelajaran murid yang sangat bagus. Namun jumlahnya masih minim. Sehingga membuat sekolah mengeluh. Bahkan di antaranya malah tidak ditempatkan di kelas, melainkan di ruang guru.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat kembali melakukan pengadaan papan tulis elektronik tersebut kepada 22 sekolah pada 2014. Sayangnya, setiap sekolah hanya mendapatkan paling banyak dua unit IWB. Padahal alat ini sendiri seyogianya dicanangkan sebagai pengganti 'white board' atau papan tulis biasa dalam rangka menuju era digital.

Di SMA Negeri 5 Kota Serang misalnya, mendapatkan satu unit h IWB pada Desember 2013 lalu. Alat ini ditempatkan di tembok ruang guru, bukannya di laboraturium atau di kelas yang digunakan siswa.

Salah seorang staff yang enggan menyebutkan namanya mengaku sebagai operator alat canggih ini beralasan selain jumlahnya yang tidak bisa memenuhi seluruh kelas, teknologi baru tersebut juga belum dikuasai semua guru.
Padahal Dindik Banten telah melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada perwakilan guru dari masing masing sekolah jauh-jauh hari. Perwakilan ini bertugas menularkan ilmu yang di dapat kepada guru-guru lain di sekolahnya.

"Selama ini, ya fungsinya digunakan untuk rapat internal sekolah. Paling kalau siswa yang akan ikut olimpiade, baru bisa merasakan belajar dengan IWB. Dari total 60 guru, hanya 6 orang termasuk saya yang bisa memakai ini. Alasannya macam- macam. Ada yang emang belum ngerti, ada juga yang takut," jelasnya.

Berbeda dengan SMA Negeri tersebut, di SMA Prisma yang merupakan sekolah swasta justru kemutakhiran IWB dirasa sangat membantu kinerja guru dalam penyampaian materi kepada murid. Di samping itu, para siswa yang belajar pun tidak jenuh karena melihat secara detail apa yang digambarkan guru melalui media pembelajaran elektronik itu.

Seperti diungkapkan Kepala SMA Prisma Serang Iswan Drianto, Sabtu (29/3). Kendati memuji kecanggihan IWB, Iswan menyayangkan ketersediaannya yang ada terbatas. Sebab, banyak murid dan guru yang menginginkan IWB bisa ada di setiap kelas. Karena penggunaannya yang mudah dan diyakini bisa menggambarkan hal-hal rumit pelajaran yang selama ini sulit digambarkan dengan tangan kosong di papan tulis biasa.

Untuk diketahui, IWB ini merupakan sebuah papan tulis digital disertai dengan proyektor yang dapat dikoneksikan dengan laptop hingga anrdroid. Di mana penggunanya bisa memaparkan materi menggunakan perangkat lunak tertentu. Selanjutnya dipancarkan di papan. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk menulis secara eletronik sekaligus memudahkan penggunanya melakukan penjelasan materi atau apapun yang dipaparkan.(wan)