Suhu politik Meningkat, Lempar Nama Cawalkot Tangsel Makin Seru

Suhu politik Meningkat, Lempar Nama Cawalkot Tangsel Makin Seru

detaktangsel.com EDITORIAL - Meski perhelatan pemilu Walikota Tangerang selatan direncanakan Bulan Desember 2015, dan KPUD Tangsel masih menanti anggaran serta proses tahapan dari KPU Pusat, namun nama-nama kandidat baik dari Politisi, PNS hingga Tokoh masyarakat kian santer terdengar baik di media dan media sosial, bahkan di masyarakat Tangsel sudah menjadi perbincangan sehari-hari.

Munculnya kandidat - kandidat bakal calon Walikota Tangsel, menambah hangatnya suasana politik dan makin terlihatnya peta kekuatan politisi di Kota Tangsel yang Cerdas, Modern, dan Religius.

Seperti Airin Rachmi Diany dipastikan kembali berlaga, sebagai incumbent posisi Airin masih sangat kuat dan populer di mata masyarakat Kota Tangerang Selatan. Pasalnya, Walikota yang berpasangan dengan Benyamin Davnie ini masih unggul dalam elektabilitas dan popularitas di mata masyarakat.

Airin memang memiliki keunikan sendiri. Setelah suaminya, Tubagus Chaeri Wardhana ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Alkes Banten dan Tangsel, tingkat popularitas Airin bukan malah menurun, justru sebaliknya.

Bahkan akhir Agustus kemarin, mantan Puteri Pariwisata Indonesia ini didapuk menjadi Ketua DPD Golkar Kota Tangsel secara aklamasi. kekuatan Airin pun makin bertambah. Tidak saja di Birokrasi, tapi merambah hingga legislatif.

Salah satu spekulasi yang santer terdengar adalah bergabungnya kubu Arsyid bersama Airin. Tersiar kabar jika kubu Arsyid sudah melakukan "deal" politik menjelang Pilwalkot 2016 nanti. Kesepakatan itu adalah bahwa pada Pilwalkot 2016 nanti, Airin akan maju bersama Arsyid sebagai pasangan Walikota dan wakilnya.

Sementara dari partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Tangsel, politisi Partai Hanura Saleh Asnawi disebut-sebut bakal maju dalam pilkada Kota Tangsel, Desember mendatang. Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Tangsel Aguslan Busro mengungkapkan pencalonan Saleh Asnawi amat memungkinkan mengingat beliau salah satu tokoh senior di partai. Selain itu, Saleh juga orang lama yang tahu persoalan di sini. Jadi kalau namanya muncul untuk bertarung bukan hal yang luar biasa, dan itu patut diapresiasi.

"Di Hanura Kota Tangsel tidak yang lebih senior dari Pak Haji Saleh. Kita mendukung pencalonan beliau menjadi Walikota," katanya

Sedang Saleh Asnawi mengakui kalau dirinya digadang-gadang menjadi calon walikota. Pengajuan namanya dimunculkan oleh kader-kader partai yang mengingingkannya bertarung dalam pilkada nanti. Meski begitu, keputusan tersebut belum final karena belum ada sikap resmi partai.

Nanti di musyawarah tingkat daerah (musda) baru diumumkan siapa yang akan maju dari Hanura.Mengenai kesiapannya, Saleh mengaku harus siap. Sebagai kader partai, apabila diberikan amanah mesti dijalankan sebaik mungkin, tidak boleh menolak. "Kalau sudah diberi amanah, ya harus dijalankan. Masa mau menolak, kan tidak baik," ungkapnya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangsel, melalui Drajat Sumarsono Komisi IV DPRD Kota Tangsel, PDIP tangsel mendorong Bayu Murdani maju menjadi calon Walikota dalam Pilkada yang direncanakan Desember 2015. "Pak Bayu (Ketua DPC PDIP Tangsel) kita dorong, nama beliau sudah masuk dalam penjaringan internal PDIP. Kita akan membuka penjaringan bulan April nanti." ungkap Drajat, seperti yang dilansir Harian Tangerang Raya (18/2).

Sementara Partai Gerindra yang memiliki 7 kursi di DPRD Kota Tangsel, masih malu-malu menyebutkan nama calon Walikota yang akan mereka usung dalam Pilkada nanti. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Tangsel Ahadi mengaku belum ada nama masuk internal partai yang bakal menjadi calon walikota ataupun wakil walikota. Partainya saat ini masih melakukan penjajakan-penjajakan, siapa yang cocok untuk diusung."Kalau sudah ada jago ngapain diumpet-umpetin. Pasti kita langsung umumkan," ujarnya.

Namun berbeda halnya dengan partai Demokrat Tangsel, telah menyiapkan dua kader terbaiknya untuk maju pada pilkada Kota Tangsel yang akan digelar pada gelombang pertama Desember 2015 mendatang. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demorkat Kota Tangsel Arwan Simanjuntak, mengatakan dua nama kader internal democrat terbaiknya saat ini masih dalam proses penggodokan di internal partai, sehingga belum bisa dikatakan siapa calon nama dua kader tersebut.

"Kita belum bisa umumkan siapa dua kader ini, karena kami masih terus melakukan seleksi terhadap dua kader tersebut. Kita ingin kan dua kader tersebut benar-benar kader yang sesuai dengan kriteria masyarakat kota Tangsel,"kata Arwan.

Aturan sekarang untuk maju menjadi calon Walikota harus diusung minimal 10 kursi di DPRD, sudah jelas tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung langsung calonnya pada Pilkada Kota Tangsel, makanya akan terjadi deal-deal politik nantinya. Seperti diketahui posisi kursi partai di DPRD Tangsel, Golkar 9 kursi, PDIP 9 Kursi, Gerindra 7 Kursi, Hanura 6 Kursi, PKS 5 Kursi, PAN 3 kursi, Demokrat 3 kursi, kursi, PKB 3 Kursi, Nasdem 3 kursi, dan PPP 2 kursi.

Tidak menutupi akan munculnya "Kuda Hitam" muncul dalam bursa calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel pada Pilkada 2015. Salah satu yang tidak bisa diabaikan dalam Pilkada nanti kemungkinan majunya Benyamin Davnie sekarang Wakil Walikota.

Posisi Benyamin dapat menjadi "kuda hitam" dalam Pilwalkot nanti. Seandainya, paket Benyamin-Muhammad maju atau Benyamin-Shaleh (Mantan Pjs Walikota Tangsel) maju, kekuatan ini tentu akan menjadi perhitungan dalam petarungan Pilkada Tangsel.

Belum lagi tokoh-tokoh yang akan muncul di menit-menit terakhir. Semuanya akan semakin membuat peta pertarungan makin menarik. Masyarakat Kota Tangsel hanya berharap pesta rakyat yaitu Pilkada Kota Tangsel 2015, bisa berjalan Jujur, Aman, dan Damai.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online