Penumpukan sampah terjadi setiap hari. Pasalnya, tidak ada petugas kebersihan yang beroperasi di wilayah tersebut setelah penggusuran. Selain itu, tidak ada akses masuk mobil untuk truk sampah yang biasa beroperasi di Kecamatan Kemirimuka akibat puing sisa bongkaran yang berserakan.
Zaitun (49), warga sekitar bongkaran mengatakan, warga kerepotan untuk mengurangi volume sampah. Apalagi sekarang petugas kebersihan setempat tidak ada.
"Akses truk sampah masuk ke sini susah. Sedangkan warga hanya membakar tumpukan sampah. Tapi besoknya jadi tumpukan lagi. Saya minta ke pemkot untuk memperhatikan kesehatan dan kebersihan warga gusuran," jelas Zaitun. (ham)